JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek melalui Pusat Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (P4TK IPA), secara serentak resmi menggelar Lokakarya “Nol” Program Sekolah Penggerak Angkatan I.
Untuk wilayah Jakarta, terpilih Kota Administratif Jakarta Timur sebagai tempat pelaksanaan peresmian lokakarya, secara luring dengan protokol kesehatan yang ketat, baru-baru ini.
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Ditjen GTK, Praptono, menyampaikan filosofi dari Sekolah Penggerak adalah mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dan menyenangkan.
Baca Juga: Program Guru Penggerak Angkatan 4 Dimulai, 8.053 Guru Mulai Jalani Pendidikan
Ia menuturkan, saat ini kerap masih terjadi kekerasan, intoleransi, ataupun hal negatif lainnya di sekolah yang mengganggu kesuksesan pencapaian hasil belajar anak secara maksimal. “Sehingga dibutuhkan seorang figur yang mampu memberikan pendampingan peserta didik dalam mengatasi isu tersebut,” jelas Praptono.
Dia menambahkan, Kemendikbudristek dalam hal ini melalui program Sekolah Penggerak hendak memberikan pendampingan guna mewujudkan figur kepala sekolah yang tidak hanya memiliki keahlian bidang manajerial dan administratif, namun mampu mendampingi peserta didik dengan segala kelebihan ataupun keterbatasan untuk mencapai hasil belajar maksimal.
“Saat ini yang menjadi fokus kita adalah penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Menjadikan ibu dan bapak sebagai seorang pemimpin pembelajaran”, papar Praptono.
Baca Juga: Guru Penggerak, Ujung Tombak Perubahan di Sektor Pendidikan
Kepala P4TK IPA, Enang Ahmadi, mengatakan dalam laporannya bahwa lokakarya yang terselenggara saat ini difokuskan untuk kepala sekolah dan pengawas yang telah tergabung dalam program Sekolah Penggerak.