Hal itu karena mereka menganggap saat ini situasi dunia dalam persimpangan jalan yang dalam bahasa lainnya situasi dunia sekarang penuh ketidakpastian.
Sebagai lulusan dari UIN SGD haram lulusannya masuk kategori was-was, apalagi pesimistis.
"Kenapa? Sahabat Ali pernah mengungkapkan seorang pemenang itu orang yang optimistis melihat keadaan, peluang, tetapi sebaliknya seorang pecundang seorang yang pesimistis melihat keadaan, khawatir. Saya berharap wisudawan-wisudawati kita masuk kategori yang pertama melihat keadaan yang penuh dengan tantangan, peluang, bukan menjadikan kita khawatir," katanya.
Rektor menegaskan Allah menciptakan orang untuk zaman dan menciptakan zaman untuk orangnya. "Apa artinya bagaimanapun keadaan, maka dia bisa akan melewati, dia akan bisa mengurus keadaan tersebut," katanya
Sebagai perguruan tinggi yang memiliki jargon wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah, Rektor menginginkan civitas akademika agar menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia.
"Oleh karena, dimana pun berada, semangat Wahyu memandu ilmu harus jadi motivasi, sehingga ilmu, saudara memberikan manfaat, menjadi rahmat lil alamin. Lulusan harus tampil sebagai Sarjana, Magister, Doktor yang memiliki akhlak mulia. Karena negeri kuat, jika akhlak bagus," katanya.***