Kemendikbudristek Gelar Pembekalan Pendampingan SMK Pusat Keunggulan oleh Perguruan Tinggi

- 30 Juli 2021, 16:39 WIB
Tangkapan layar sekolah vokasi yang akan didampingi perguruan tinggi
Tangkapan layar sekolah vokasi yang akan didampingi perguruan tinggi /Kemendikbudristek/

Menyoal proses pembelajaran yang mendukung konsep link and match, tak lepas dari implementasi paket 8+i yang bukan sekadar perjanjian kerja sama.

Seluruh program mengarah pada penyelarasan kurikulum satuan pendidikan vokasi dengan industri, pengembangan soft skills dengan project base learning,  guru tamu dari industri mengajar di satuan pendidikan vokasi dengan ketentuan minimal 50 jam per semester per program studi (prodi).

Baca Juga: Simulator SMK-PK Penerbangan Cakra Nusantara Diresmikan, Dorong Pengembangan Mutu Lulusan

Berikutnya, magang minimal satu semester, penerbitan sertifikasi kompetensi, pendidikan dan pelatihan pengajar pendidikan vokasi di industri, riset terapan yang menghasilkan produk untuk masyarakat, serta komitmen serapan lulusan oleh dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA). Adapun program 8+i merupakan bantuan, baik beasiswa maupun ikatan dinas yang diberikan oleh DUDIKA.

Oleh karena itu, Wikan mengharapkan agar perguruan tinggi vokasi dapat menjadi pendamping SMK guna memberikan rekomendasi dan masukan terkait peningkatan kualitas sekolah. “Ke depan, apabila ‘kakak-adik’ ini bersatu, nantinya bisa dikembangkan SMK D2 fast track semakin baik lagi,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Wikan juga turut berdialog dengan para kepala SMK maupun perguruan tinggi pendamping. “Jadi, ini memang diperlukan ide-ide segar  SMK dan perguruan tinggi untuk kebutuhan dunia kerja dan juga wirausaha supaya dapat berjalan selaras,” tegasnya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Kembangkan SMK D-2 Fast Track, Ini Maksud Programnya

Tak ketinggalan, Wikan juga berharap agar SMK dan perguruan tinggi saling menguatkan. Tentunya, perguruan tinggi pendamping terlebih dahulu harus mengenal karakter SMK PK. SMK yang dibina kata Wikan, adalah sekolah pilihan yang sudah siap berubah untuk menjadi SMK PK.

“Jadi, harus diketahui dulu karakter SMK seperti apa, mungkin sudah sangat progresif. Caranya adalah dengan pendampingan komunikasi. Makanya, kami memilih perguruan tinggi yang mempunyai pengalaman _link and match_. Tidak hanya mengecek, tapi menjadi kakak pendamping,” ungkapnya.

Untuk diketahui, program SMK PK didukung oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) beserta tujuh balai besar di bawah naungan Ditjen Diksi.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah