Network
Tim juga merekomendasikan kepada semua pihak untuk selalu mentaati protokol kesehatan melalui program 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).
"Kami juga merekomendasikan kepada pihak perangkat desa yang dalam hal sebagai aparat pemerintah untuk selalu melaksanakan kegiatan yang berkelanjutan untuk mensosialisasikan program 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) dengan mengajak serta tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bergandeng tangan sehingga semua sepaham tentang hal ini. Karena banyak terjadi di masyarakat adanya ketidaksepahaman antara masyarakat dan aparat (pemerintah) dalam hal pencegahan penyebaran Covid-19," ucapnya.
Baca Juga: Masker Medis Tak Boleh Didobel, Berikut Penjelasan Satgas Covid-19
Umi Hani menyatakan, Desa Warnasari berdasarkan laporan dari Humas Pemkab mempunyai 0 kasus dilaporkan pada 16 Nopember 2020.
"Upaya yang dilakukan oleh kelurahan Warnasari dalam pencegahan Covid-19 seperti diungkapkan oleh Kepala Desa Warnasari yakni melakukan pencegahan dini dan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap berdiam diri di rumah jika tidak ada hal mendesak untuk dilakukan di luar rumah," katanya.
Selain itu, pencegahaan yang terus dilakukan oleh pemerintah Desa Warnasari, seperti penyemprotan disinfektan di tempat-tempat strategis guna memutus mata rantai virus covid-19.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu, Universitas Ma'soem Lakukan Kerjasama dengan Unpas dan Aptikom
"Adapun cara lainnya untuk mencegah penularan yakni pemerintah Desa Warnasari membagikan masker kain, menyediakan wastafel untuk mencuci tangan guna mencegah penularan virus covid-19," ujarnya.
Hanya, sosialisasi yang lebih intens perlu dilaksanakan sesuai dengan update tentang pencegahan Covid-19.
"Upaya pencegahan sesuai dengan arahan Kemenkes yaitu Program 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak), karena medio 13 Desember 2020 update dari Humas Pemda Kabupaten Bandung bahwa di kecamatan Pangalengan tercatat 23 positif Aktif, meskipun untuk desa Warnasari masih nol kasus," katanya.***
