Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Juga Wajib Ikuti Proses Akreditasi

- 12 Juni 2021, 10:39 WIB
KBRI Tokyo menggandeng Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) untuk memperluas pendidikan WNI di Jepang. Tenyata seolah Indonesia dinliar negeri juga kena kewajiban akreditasi.
KBRI Tokyo menggandeng Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) untuk memperluas pendidikan WNI di Jepang. Tenyata seolah Indonesia dinliar negeri juga kena kewajiban akreditasi. /Kemendikbud/

JURNAL SOREANG-  Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Tokyo atau dikenal pula sebagai Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) bersama 13 SILN lainnya bersiap menghadapi proses akreditasi yang akan dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M).

Untuk itu, SRIT mengikutsertakan 10 guru dan tenaga kependidikannya dalam bimbingan teknis (bimtek) yang difasilitasi Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek.

Bimtek Akreditasi SILN dilaksanakan secara daring pada 9 hingga 10 Juni 2021. Kegiatan ini diikuti 14 kepala SILN, dan dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BKHM Kemendikbudristek Hendarman. Salah satu narasumber yang hadir dalam bimtek tersebut yaitu Ketua BAN-S/M, Toni Toharudin.

Baca Juga: Top, Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Jepang WNI, KBRI Tokyo dan PPI Jepang Gandeng Universitas Negeri Malang

Dalam sambutannya Toni Toharudin menegaskan tujuan akreditasi salah satunya untuk memotret kinerja satuan pendidikan (performance-based) terkait dengan peningkatan mutu pendidikan. "Akreditasi bukan sekadar mengecek kesesuaian administrasi dengan ketentuan yang ada (compliance-based)," ujarnya.

Toni menambahkan, komponen-komponen utama pemotretan yang dulu ada 8 dan 163 indikator, sekarang disederhanakan menjadi hanya 4 komponen dan 35 indikator.

"Kita menggunakan Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) 2020 yang sudah ditetapkan dalam Keputusan Mendikbud Nomor 1005/P/2020 dan BAN S/M sudah memahami kondisi situasi SILN di berbagai negara sehingga akan arif bijaksana dalam pelaksanaanya," jelas Toni.

Baca Juga: Tiga Sekolah Indonesia di Arab Saudi Meriahkan Hari Lahir Pancasila Lewat Lomba

Sementara Plt. Kepala BKHM Hendarman menyampaikan terima kasih kepada Ketua BAN-S/M atas prakarsa kegiatan bimtek akreditasi tersebut mengingat tahun 2021 ini ada 7 SILN yang akan akreditasi ulang.

"Kami menyambut baik kegiatan akreditasi ini sebagai salah satu upaya untuk penjaminan mutu (quality assurance) bagi SILN sebagai ujung tombak akses dan pelayanan pendidikan bagi putra-putri bangsa di luar negeri," katanya 

Dengan reformarsi akreditasi yang berorientasi pada kinerja (performance-based) diharapkan satuan-satuan pendidikan kita di luar negeri terus dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu pendidikan.

Materi-materi yang dipaparkan dengan komprehensif dan interaktif oleh para asesor BAN-S/M pusat selama dua hari penuh.

Baca Juga: Dari 456 PTS di Jabar dan Banten Baru Lima PTS yang Akreditasi A, Satu PTS Keberatan Dapat Nilai B

Materi-materi yang disampaikan di antaranya adalah Reformasi Sistem Akreditasi, Mekanisme dan POS Akreditasi, IASP terbaru tahun 2020, Pemanfaatan Sispena (sistem penilaian akreditasi) dan sajian materi Rekomendasi dan Tindak Lanjut Akreditasi.

Dalam setiap sesi, peserta bimtek diberi kesempatan untuk menanyakan dengan jelas hal-hal teknis substansi sebagai persiapan dan pemantapan pelaksanaan akreditasi di satuan pendidikan masing-masing. Dalam bimtek ini juga dilaksanakan simulasi pengisian Daftar Isian Akreditasi (DIA) semua peserta dari SILN yang tahun ini akan reakreditasi.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x