Bersama Kaum Muda, Kemendikbudristek Siap Majukan Kebudayaan

- 23 Mei 2021, 12:57 WIB
Ilustrasi kebudayaan suku sunda. Kemendikbud ristek siap memajukan kebudayaan dengan menggandeng generasi muda.
Ilustrasi kebudayaan suku sunda. Kemendikbud ristek siap memajukan kebudayaan dengan menggandeng generasi muda. /Pixabay

JURNAL SOREANG- Sejalan dengan terbitnya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, Kemendikbud ristek melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan berkomitmen untuk terus berinovasi dalam program pengelolaan kebudayaan.

Untuk itu, masih dalam momentum memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021, Kemendikbudristek mengadakan acara siniar (podcast) bersama dengan Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid yang tayang di kanal Youtube Kemendikbud RI, Kamis 20 Mei 2021 lalu.

 Hilmar Farid mengatakan,  untuk dapat mengelola kebudayaan Indonesia secara efektif, yang diperlukan adalah inovasi dan kreativitas. Hal tersebut sejalan dengan program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim tentang penciptaan ruang-ruang kreatif.

Baca Juga: Mendikbud: Tidak Ada Alasan Tidak Adakan PTM Terbatas Kalau Guru Sudah Divaksinasi

Dirjen Hilmar juga menjelaskan tentang rumusan strategi kebudayaan yang menekankan pentingnya memadukan tradisi dengan teknologi. “Filosofi yang kita pakai saat ini bahwa yang berkebudayaan ini adalah masyarakat, tugas dari pemerintah sendiri adalah untuk memfasilitasi, membantu, membina, menciptakan ruang, dan memberikan dukungan, itulah hal-hal yang kita lakukan,” ujarnya.

Menanggapi persoalan pengembangan seniman di Indonesia, Hilmar menjelaskan  Ditjen Kebudayaan telah meluncurkan sebuah program yakni Seniman Masuk Sekolah. Latar belakang program ini adalah mengingat masih banyaknya sekolah-sekolah di Indonesia yang belum memiliki guru kesenian. Sehingga peluang ini menjadi wadah bagi para seniman untuk berbagai ilmu kepada sekolah tersebut.

“Kita pertemukan teman-teman seniman yang memiliki kemampuan dan keinginan untuk membagi apa yang mereka miliki dengan anak-anak yang belum memiliki guru kesenian, dan ini sukses karena kedua belah pihak saling membutuhkan,” ungkap Hilmar.

Baca Juga: Tujuh Siswa Al Masoem Berhasil Jadi Juara dalam Lomba Tingkat Kabupaten dan Kota di Masjid Abbas Panyawangan

Sudah lebih dari 1.000 sekolah yang memiliki program Seniman Masuk Sekolah khususnya daerah yang belum memiliki guru kesenian. Program ini juga diharapkan mampu menciptakan sebuah hasil nyata berupa pementasan ataupun karya bersama yang nantinya dibuat oleh para seniman dan siswa-siswa di sekolah. Adanya program ini juga akan memberikan wadah kepada para siswa untuk membuka potensi mereka dalam mengasah kreativitas.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah