Kembangkan SMK, Kemendikbud Ajak Industri Reviu Kurikulum, Selama Ini Banyak Lulusan SMK Nganggur

- 22 April 2021, 07:59 WIB
Suasana pertemuan antara Kemendikbud dengan pihak industri bintik reviu kurikulum
Suasana pertemuan antara Kemendikbud dengan pihak industri bintik reviu kurikulum /Kemendikbud/

JURNAL SOREANG-  Guna mengembangkan kurikulum SMK berbasis link and match dengan industri, Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Perbukuan Kemendikbud mengundang 59 industri untuk melaksanakan reviu capaian pembelajaran kurikulum SMK.

Beberapa industri yang terlibat dalam reviu kurikulum ini antara lain PT Waskita Karya, PT Astra Internasional Tbk, ASPERINDO, PT IKI, PLN, PT Telkom, Djarum Foundation, dan PT. Bank Muamalat Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto, menegaskan kepada kepala SMK bahwa kurikulum SMK harus siap setiap saat diintervensi oleh industri.

Baca Juga: Meski Masa Pandemi Covid-19, KBM SMK Banjar Asri Tetap Optimal dan Berjalan Sesuai RKAS

“Inilah kurikulum yang ingin kita ciptakan bersama. Semoga dalam konteks input, proses output dan outcome ini benar-benar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri,” ujar Wikan Sakarinto dalam sambutannya pada Selasa, 20 April 2021.

Wikan menyampaikan, pengembangan kurikulum SMK ini tidak bisa lepas dari program link and match yang memuat paket 8 + I. "“Paketkomplit ini senantiasa melibatkan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) di segala aspek penyelenggaraan pendidikan vokasi,” jelas Wikan.

Adapun paket 8+ I tersebut mencakup kurikulum yang disusun bersama dan berstandar DUDI, pembelajaran berbasis project riil, pengajar dari industri minimal 50 jam per semester per prodi, praktik kerja industri (prakerin/magang) minimal satu semester, sertifikasi kompetensi, training rutin pengajar oleh DUDI, riset terapan bersama DUDI, dan komitmen serapan oleh DUDI. Sementara itu, + I adalah beasiswa atau ikatan dinas dari DUDI untuk peserta didik pendidikan vokasi.

Baca Juga: Lulusan SMK Sulit Kerja, Nadiem Makarim Keluarkan Kebijakan Ini

Pada kesempatan ini, Wikan menegaskan pentingnya 'passion' anak dalam menentukan pilihan masuk SMK sebagai pilihan utama untuk menjadi orang yang ahli di bidangnya. Wikan berharap bersama industri akan lebih memperkuat pola pikir visi calon peserta didik untuk memliih vokasi bukan karena terpaksa..

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x