Senada dengan Wikan, Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud, Anindito Aditomo, juga menyampaikan Kemendikbud telah melakukan persiapan pengembangan kurikulum SMK dengan melibatkan DUDI sesuai dengan kompetensinya masing-masing. “Pengembangan kurikulum SMK ini bersifat adaptif, fleksibel, dan agile,” ujar Anindito.
Beberapa perbaikan dan pengembang kurikulum SMK ke depan, di antaranya konteks mata pelajaran (mapel) teori/akademik menjadi vokasional; mapel yang berdasarkan 'project based learning' ide kreatif, dan kewirausahaan diadakan selama tiga semester; serta prakerin/magang minimal satu semester.
Selanjutnya, terdapat mapel pilihan, misalnya digital marketing, multimedia, bahasa asing, serta mapel berdasarkan logika dan teknologi digital. “Selain itu, kokurikuler juga wajib diadakan dengan konten bebas yang dikembangkan oleh sekolah dan guru,” tambah Wikan.***