Persiapan Kuliah Tatap Muka, 375 Dosen dan Tenaga Kependidikan Unla Ikuti Vaksinasi Covid-19

- 29 Maret 2021, 13:26 WIB
Ketua  Pembina YPTBL (Yaysan Pendidikan Tribakti Langlangbuana)  Komjen Pol. (Purn) Drs. H Nana S. Permana didampingi Wakil Rektor II Unla, H. Ruhanda,SE,MSi, saat ikut vaksinasi di Wisma Buana Unla, Senin 29 Maret 2021.
Ketua Pembina YPTBL (Yaysan Pendidikan Tribakti Langlangbuana) Komjen Pol. (Purn) Drs. H Nana S. Permana didampingi Wakil Rektor II Unla, H. Ruhanda,SE,MSi, saat ikut vaksinasi di Wisma Buana Unla, Senin 29 Maret 2021. /UNLA/

JURNAL SOREANG- Dengan pemerintah sudah memberikan lampu hijau untuk kuliah tatap muka sehingga Universitas Langlangbuana (Unla) mulai mempersiapkan diri.

Salah satunya dengan melakukan vaksinasi Covid-19 bagi 375 dosen dan tenaga kependidikan bertempat di Wisma Buana Jln. Karapitan, Kota Bandung, Senin 29 Maret 2021.

"Sebanyak 375 dosen dan tenaga kependidikan mengikuti vaksinasi Covid-19 termasuk Ketua Pembina YPTBL (Yaysan Pendidikan Tribakti Langlangbuana) Komjen Pol. (Purn) Drs. H Nana S. Permana," kata Rektor Unla, Dr. H. R. AR. Harry Anwar,SH,MH, didampingi Wakil Rektor II Unla, H. Ruhanda, SE,M.Si.

Dia menambahkan, sesuai dengan arahan Mendikbud Nadiem Makarim yang membolehkan pembelajaran tatap muka dengan berbagai syarat yang ditentukan pemerintah.

"Salah satunya adalah Vaksinasi Covid-19 bagi dosen dan tenaga kependidikan sehingga hari ini kami laksanakan vaksinasi. Diharapkan para dosen dan tenaga kependidikan memiliki kekebalan tubuh lalu berdampak kepada kekebalan kelompok," katanya.

Baca Juga: Dies Natalis Unla Dimeriahkan dengan Disinfektan Lingkungan Sekitar Kampus

Baca Juga: Cegah Covid-19, PMI Jabar dan Unla Gelar Disinfektan dan Bagi Paket PHBS

Meski pemerintah mengizinkan kuliah tatap muka mulai Juli 2021, namun Unla berencana mengadakannya pada sekitar September 2021."Namun itu juga masih tentatif karena kami masih melihat perkembangan pandemi ini," katanya.

Sedangkan dosen Pendidikan Matematika Fakuktas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unla, Irmawan mengatakan, dirinya ikut divaksinasi sebagai upaya untuk menambah kekebalan tubuh.

"Ini pemberian vaksin pertama dan nanti akan ada Vaksinasi tahap kedua. Harapannya minimal tubuh akan lebih kebal terhadap serangan Covid yang masih merajalela," katanya.

Baca Juga: Kawasan Unla dan Warga Disemprot PMI Jabar, Antisipasi Wabah Covid-19 yang Bisa Serang Kampus

Baca Juga: PMI Kabupaten Bandung Berhasil Kumpulkan Rp1,064 Miliar di Bulan Dan Kemanusiaan Tahun 2020

Apalagi Irmawan memiliki pengalaman pahit ketika ada saudaranya yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

"Vaksinasi ini juga sebagai persiapan untuk kuliah tatap muka. Ya semoga mudah-mudahan kuliah tatap muka bisa terlaksana karena sudah setahun melaksanakan kuliah daring," ujarnya.

Dia mengaku tidak ada rasa sakit saat divaksinasi termasuk tidak ada efek samping."Memang banyak hoaks yang menyebar soal efek samping vaksinasi Covid ini. Alhamdulillah saya merasa tidak ada efek sampingnya dan semoga tidak ada," katanya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Vaksinasi di Indonesia Tembus 10 Juta Orang, Menko Airlangga: PPKM Mikro Akan Terus Diperketat

Baca Juga: Mengkhawatirkan, Sebanyak 33 Persen Warga DKI Jakarta Menolak Vaksinasi Covid-19

Sementara Staf Surveilans Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Anita Natalia mengatakan, vaksinasi kepada dosen dan tenaga kependidikan Unla baru untuk tahap pertama, sedangkan tahap dua antara 14 sampai 28 hari kemudian.

"Alhamdulillah pasokan vaksin sih lancar sampai saat ini. Kami melaksanakan vaksinasi sesuai dengan prioritas yang untuk tahap kedua adalah pelayan publik dan lansia," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x