Ternyata Ini yang Menjadi Alasan Nadiem Makarim Percepat Pembelajaran Tatap Muka

- 22 Maret 2021, 15:08 WIB
Nadiem Makarim intruksikan sekolah untuk akselerasi pembelajaran tatap muka / Tangkap layar Youtube DPR RI
Nadiem Makarim intruksikan sekolah untuk akselerasi pembelajaran tatap muka / Tangkap layar Youtube DPR RI /

JURNAL SOREANG – Kabar baik untuk lembaga pendidikan (sekolah), kini pembelajaran tatap muka (PTM) akan segera dilaksanakan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, salah satu alasan dirinya mempercepat PTM disebabkan banyaknya pernikahan dini yang terjadi di Indonesia.

Nadiem Makarim menjabarkan hal tersebut dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, pada Kamis, 18 Maret 2021 lalu. Selain membahas PTM, Nadiem juga mengemukakan efek Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang selama pandemi Covid-19 ini sudah berlangsung di Indonesia.

“Pernikahan dini mulai terjadi, anak (siswa) putus sekolah, penurunan capaian belajar, dan bahkan ada kekerasan pada anak tanpa terdeteksi oleh guru dan pihak sekolah,” ucap Mendikbud Nadiem Makarim, sebagaimana dikutip JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dalam tayangan Youtube Rapat Komisi X DPR RI, Senin, 22 Maret 2021.

Nadiem melanjutkan, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) lebih banyak berdampak bagi kaum wanita. Karena menurut Nadiem, orangtua atau ibu yang seharusnya bisa bekerja, justru harus menjaga anaknya di dalam rumah.

“Ini tidak bisa terus berlanjut. Setiap pemerintahan daerah (Pemda) yang mempunyai zona hijau dan kuning harus mempertimbangkan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah,” tutur Nadiem.

Baca Juga: Lulusan SMK Sulit Kerja, Nadiem Makarim Keluarkan Kebijakan Ini

Baca Juga: Pelajaran Agama Tidak Akan Dihilangkan, Kemendikbud Nadiem Makarim Minta Masyarakat Berpikir Kritis

Nadiem berharap, vaksinasi yang terus digencarkan menjadi salah satu solusi dalam masalah pendidikan yang ada saat ini. Argumen dari Nadiem tentang mengatasi masalah pendidikan juga diperkuat dengan data angka kematian (fatality rate) Covid-19.

“Semua global riset telah menunjukkan, peserta didik dalam kelompok usia 3-30 tahun memiliki faktor risiko yang lebih rendah dibandingkan kelompok usia lainnya. Pada saat guru-guru telah divaksinasi, sekolah harus mempertimbangkan opsi untuk tatap muka,” ucap Nadiem.

Senada dengan Mendikbud Nadiem Makarim, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti menyambut baik rencana pemerintah untuk membuka kembali proses belajar-mengajar secara tatap muka.

Baca Juga: Di Jawa Barat Tak Ada Lagi Zona Merah Covid-19, Pemprov Izinkan Belajar Tatap Muka pada Juli 2021

Baca Juga: KBM Tatap Muka pada Juli 2021 Pakai Sistem Rotasi, BOS juga Bisa Fleksibel

Sebagaimana dikutip JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari DPR RI, meski demikian, proses PTM harus dilakukan dengan hati-hati. Mengingat pandemi Covid-19 masih ada dan terus berlangsung.

Pihak penyelenggara pendidikan harus benar-benar memastikan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan membatasi jumlah siswa.

"Komisi X semua mendukung, terutama apa dari agenda yang dipaparkan Mas Menteri, semuanya positif dan kita dukung, terutama dengan agenda PTM ini. Namun yang harus dipahami masyarakat bahwa sebenarnya sudah sejak awal tahun 2021, Kemendikbud telah memperbolehkan sekolah untuk PTM. Semua tergantung pada pemerintah kabupaten/kota, sekolah yang bersangkutan, dan orang tua murid," ucap Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng.***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah