"Fenomena yang terjadi saat ini, sebagian besar pelaku UMKM belum menyadari pentingnya pengelolaan keuangan dan belum melaksanakan pencatatatan transaksi usahanya," ujarnya.
Oleh karena itu, pelaku UMKM umumnya mengalami kesulitan dalam melaporkan posisi keuangan, memperhitungkan omset dan laba usahanya yang berdampak pelaku UMKM dipandang tidak layak (feasible) dalam melakukan akses kredit modal ke lembaga pembiayaan.
Baca Juga: Guru dan Dosen Swasta Kirim Surat ke Mendiknas Nadiem, Ini yang Mereka Minta
"Kondisi ini seringkali menghambat UMKM untuk dapat tumbuh usahanya. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman para pelaku UMKM dalam pengelolaan keuangan dan akuntansi," katanya.
Sedangkan pemateri pelatihan, Supriyanto mengatakan, hasil dari pelatihan ini diharapkan pelaku UMKM mulai dapat melaksanakan pembukuan yang baik dan menyusun laporan keuangan sederhana sehingga mereka bisa mengetahui laba atau rugi usahanya termasuk dapat mengakses kredit usaha pada lembaga pembiayaan.
"Kegiatan ini juga nantinya secara berkesinambungan akan dilanjutkan dalam bentuk pendampingan dari dosen akuntansi Utama kepada para pelaku UMKM dalam melaksanakan proses pembukuan atas transaksi nyata di kegiatan usahanya," katanya.
Baca Juga: Honor Dosen PTS Masih Memprihatinkan, Ada yang Dihonor Rp 500 Ribu Bahkan Tak Diberi Honor
Dia berharap para pelaku UMKM memiliki pembukuan yang baik dan layak untuk mendapatkan aksesibilitas kredit modal. "Dengan adanya tambahan modal ini diharapkan meningkatkan skala usahanya. Karena wirausaha ini juga ibadah," tuturnya.***