"Bukan memberi kuliah dari rumah melainkan dirumahkan karena tak diperlukan lagi. Bahkan banyak PTS yang hanya memberikan honorarium 50 persennya dari biasanya," katanya.
Menanggapi hal itu, Dede Yusuf menyatakan, pihaknya banyak menerima keluhan dari para dosen soal kesejahteraannya. "Keluhan dosen seperti honor bulanan hanya Rp 1,5 juta per bulan yang ternyata setelah ketemu LL Dikti Jabar san Banten kondisinya lebih parah," katanya.
Baca Juga: MK Hanya akan Proses 25 dari Ratusan Permohonan Perselisihan Pilkada, Ini Alasannya
Dia membandingkan honor dosen PTS dengan buruh pabrik yang mendapatkan upah bulanan Rp 3 juta per bulan.
"Apalagi dengan tukang ojek online yang juga penghasilannya cukup tinggi sampai Rp 3 juta bahkan Rp 4 juta. Akhirnya para sarjana baru juga memilih menjadi ojek online," katanya.***