Network
JURNAL SOREANG- Wakil Rektor III UIN Sunan Gunung Djati (SGD), Ah. Fathonih mewani-wanti suasana pandemi Covid-19 telah mengubah struktur dan tatanan yang telah dibangun dalam kondisi normal. Pandemi juga berdampak kepada kegiatan organisasi mahasiswa (ormawa) yang kini harus dengan menjaga jarak dan dilarang berkerumun.
"Oleh karena itu, paradigma, strategi dan langkah-langkah dalam mengoptimalkan peran organisasi kemahasiswaan Internal kampus seperti Sema, Dema, UKM/UKK, HMJ harus mulai menyesuaikan dengan kondisi ini," kaya Fathonih, Selasa, 1 Desember 2020.
Salah satu poin yang bisa dilakukan dalam memerankan fungsi dan menjalankan program kerja di masa pandemi Covid-19 yaitu melakukan redesain program kerja Ormawa dari offline ke online
Baca Juga: Kampus Keagamaan Ini Ingin Jadi Garda Terdepan Internasionalisasi PTKIN
"Tentunya dengan memanfaatkan media teknologi, media virtual. Untuk itu literasi tekhnologi, literasi data dan literasi bahasa menjadi sebuah keharusan yang dimiliki oleh pengurus ormawa," katanya.
Ormawa, kaya Fathonib, memiliki peran sebagai fasilitator dan dinamisator dalam menumbuhkan dan mengembangkan hardskill, softskill, dan lifeskill anggota, mahasiswa UIN SGD.
"Jika peran ini tidak dilakukan, maka organisasi kemahasiswaan internal tidak akan dilirik oleh mahasiswa. Untuk apa aktif di organisasi kemahasiswaan internal, jika kebutuhannya tidak terfasilitasi dan terayomi," katanya.
Baca Juga: 681.000 Tenaga Kesehatan Sudah Terima Insentif, Realisasi Anggaran Capai Rp5,55 Triliun
Langkah-langkah dan strateginya adalah Ormawa harus kreatif, inovatif, solutif dan memiliki daya saing global. Lalu, kerja keras dan kerja cerdas.
