Wah, Era Media Baru Akan Dikuasai Buzzer, Propaganda dan Ujaran Kebencian

- 24 November 2020, 07:20 WIB
SUASANA konferensi internasional di UIN Bandung yang digelar virtual
SUASANA konferensi internasional di UIN Bandung yang digelar virtual /HUMAS UIN SGD/

JURNAL SOREANG- Masyarakat khususnya kaum Muslim harus mewaspadai akan perkembangan era media baru. Pada era media baru ditandai oleh dominannya para buzzer, berkembangnya ujaran kebencian (hate speech), perisakan ( bullying), dan propaganda. 

“Kita sedang memasuki era baru media yang ditandai antara lain oleh buzzer, hate speech, bullying, dan propaganda. Ini tentu mengganggu perdamaian dunia," kata Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag, setelah Konferensi Internasional bertajuk "The 2nd Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS) on Islam and the Making of Religious Harmony: The Transformation of Contemporary Islamic Thoughts in The Era of New Media", Selasa, 24 November 2020.

Karena itu, transformasi nilai Islam dalam sosio-kultur sangat dibutuhkan. Peran umat beragama, peran ilmuwan menjadi penting. "Semoga konferensi internasional pada 23-27 November 2020 itu dapat menyumbangkan pikiran dan hasil risetnya untuk menjawab persoalan ini. Saya optimistis sumbangsih pemikiran itu akan memberikan dampak kebaikan untuk masa depan dunia," ujarnya.

Baca Juga: Panglima TNI: Separatisme di Dunia Maya Termasuk Medsos Jadi Ancaman Jenis Baru

Ada banyak akademisi dan peneliti pemakalah di agenda ini, bahkan dari lingkungan mahasiswa. "Secara khusus untuk seluruh mahasiswa presenter paper di konferensi ini, I love you all,” ungkapnya.

Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Dr. H. Rosihon Anwar mengapresiasi konferensi internasional ini yabg akan memberikan dampak besar sebagai sumbangan pemikiran bagi tranformasi Islam di era baru media.

“Ide-ide besar dari konferensi ini sangat kami tunggu. Selamat atas partisipasi audiens dan presenter, yakin sukses dan berhasil,” katanya.

Baca Juga: Ayo Ikuti Lomba Pembuatan Situs Beraksara Sunda

Sementara ketua panitia Dr. H. Dadang Darmawan, M.Ag melaporkan, konferensi ini menghadirkan para pemakalah utama dari berbagai universitas dunia, yakni Eropa, Amerika, Australia, dan Malaysia. Tampil juga para pemakalah pendamping dari dalam negeri. Presenter pada konferensi ini terseleksi 318 orang.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x