Pemerintah Jepang dan Mendikbudristek Bahas Tindak Lanjut Kerja Sama, Berikut Penjelasannya

6 Februari 2023, 06:01 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menerima kunjungan delegasi Jepang yang dipimpin oleh Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji. /Kemendikbudristek/

JURNAL SOREANG- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menerima kunjungan delegasi Jepang yang dipimpin oleh Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji.

Kunjungan baru-baru ini di Ruang Mendikbudristek, Gedung A Lantai 2, Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta ini, membahas tindak lanjut kerja sama bidang pendidikan, riset, dan teknologi guna mengembangkan pembangunan SDM antarkedua negara.

Pertemuan ini mendiskusikan pencapaian “WA Project”: Toward Interactive Asia through "Fusion and Harmony" yang diinisiasi oleh PM Jepang saat itu, Shinzo Abe, saat perayaan 40 tahun ASEAN-JAPAN Friendship and Cooperation tahun 2013.

Baca Juga: Kemendikbudristek Dorong Terciptanya Pemimpin Unit Pelaksana Teknis, Ini yang Keinginan Nadiem untuk UPT

Pada kesempatan tersebut, Jepang menyampaikan permohonannya untuk dapat mengamandemen Memorandum of Cooperation dengan menambahkan penjelasan tentang status The Japan Foundation adalah kantor perwakilan (representative office) yang tidak mengambil keuntungan dalam kerja sama dengan Kemendikbudristek.

"Populasi penduduk Jepang menurun sebanyak 500.000 setiap tahunnya, sehingga banyak perusahaan Jepang yang membentuk production base dan expert base di Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah Jepang mendorong agar pemuda Indonesia dapat bekerja dan meneruskan sekolah di Jepang," ucap Dubes Jepang, Kanasugi Kenji.

Menanggapi langkah pemerintah Jepang tersebut, Mendikbudristek menilai penting hubungan kerja sama dengan The Japan Foundation.

Baca Juga: Platform Teknologi Pendidikan Fokus pada Guru dan Tenaga Kependidikan, Berikut Kata Mas Menteri Nadiem

Menteri Nadiem menilai hal ini sejalan dengan program yang ada di Kemendikbudristek, seperti IISMA, program magang di luar negeri, yang menjadi peluang bagi pemerintah Jepang untuk dapat meningkatkan kerja sama, khususnya The Japan Foundation.

Mendikbudristek sepakat bahwa dengan upaya penguatan kolaborasi, akselerasi kemajuan pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi, bagi kedua negara dapat terwujud.

“Misalnya melalui program-program peningkatan kompetensi guru, pertukaran pelajar, proyek riset bersama dan juga pengembangan di berbagai bidang kebudayaan,” sebutnya.

Baca Juga: Nadiem Nakarim Jelaskan Program Prioritas Kemendikbudristek pada Tahun 2023, Apa Saja?

“Melalui gotong royong lintas negara, saya yakin Merdeka Belajar akan semakin besar dirasakan dampak dan manfaatnya,” pungkas Menteri Nadiem.

Pada pertemuan tersebut dibahas juga soal proses perpanjangan naskah Memorandum of Cooperation (MoC) antara Kemendikbudristek dengan Ministry of Education, Culture, Sport, Science, and Technology Japan.

Selain itu, kini tengah dijajaki pula rencana kegiatan repatriasi kerangka tentara Jepang di Papua yang akan dimulai pada bulan Maret 2023. Kegiatan repatriasi merupakan kerja sama antara Kemendikbudristek dengan Ministry of Health, Labour and Welfare Japan.

Mengakhiri pertemuan, Duta Besar Jepang mengundang Mendikbudristek untuk menghadiri Commemorative Summit sebagai perayaan 50 Tahun ASEAN-Japan Friendship and Cooperation pada bulan Desember 2023 di Tokyo.***

 

Ikuti terus dan share informasi anda di media sosial Goggle News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal Soreanginstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler