Maksimalkan Pembelajaran, Kemendikbudristek Tambahkan Fitur Augmented Reality (AR) di Portal Rumah Belajar

18 Juli 2021, 19:02 WIB
Peluncuran AR pada laman Rumah Belajar scaara daring /Kemendikbudristek/

JURNAL SOREANG-  Di tengah situasi pandemi yang masih melanda Indonesia, teknologi serta kemampuan menguasai perangkat yang saling terkait, menjadi sebuah keniscayaan.

Hal ini terlihat dengan tingginya peningkatan jumlah pemangku kepentingan di bidang pendidikan yang mengakses laman ataupun aplikasi dalam proses belajar mengajar, khususnya jumlah masyarakat yang mengakses portal Rumah Belajar yang dikembangkan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek.

Rumah Belajar terus melakukan inovasi dan pengembangan dalam pembuatan konten pembelajaran. Bertepatan dengan hari jadinya pada  15 Juli 2021, dilakukan peluncuran konten Augmented Reality (AR) di portal Rumah Belajar.

Baca Juga: Aplikasi Rumah Belajar Jadi Program Unggulan Kemendikbud di Masa Pandemi, Bisa Diakses Gratis

Dengan konten tersebut, maka dapat menciptakan inovasi-inovasi untuk mencapai kemerdekaan dalam belajar dengan menghilangkan batas-batas ruang dan waktu dalam menuntut ilmu.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan apresiasi atas komitmen Pusdatin dalam mengembangkan portal Rumah Belajar dalam 10 tahun terakhir.

Dengan komitmen tersebut, Rumah Belajar menjadi layanan unggulan dari Kemendikbudristek dalam penyediaan sumber alternatif Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Oleh sebab itu, kita harus terus melanjutkan dukungan atas portal Rumah Belajar serta menguatkan kolaborasi dalam meningkatkan akselerasi program digitalisasi sekolah,” tutur Menteri Nadiem saat hadir dalam acara tersebut secara virtual, Kamis, 15 Juli 2021 lalu.

Baca Juga: Mantul, Mahasiswa Indonesia Raih Lulusan Terbaik 'Institute Gold Medal Master of Digital Society' India

Senada dengan Menteri Nadiem, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, juga memberikan apresiasi atas inovasi yang dibangun Rumah Belajar.

“Di dunia yang tanpa batas terutama di era pandemi, berbagai inovasi harus terus dikembangkan. Rumah Belajar yang saat ini mengembangkan fitur AR patut kita apresiasi. Terus lakukan pengembangan terhadap pola pikir pengguna (user) dan pengembang aplikasi (developer), sehingga muncul kreativitas dan terobosan baru sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih efisien di era pandemi ini,” tutur Wikan.

Augmented Reality merupakan teknologi di mana pengguna akan merasa lebih berhubungan dengan dunia nyata melalui video ataupun audio 3D.

Baca Juga: Indonesia dan Australia Kerja Sama Gali Kemitraan Kembangkan Keterampilan Digital

Konten AR di Rumah Belajar merupakan inovasi baru di era digital dengan sasaran pengguna generasi _digital native_ yang terbiasa dengan gawai dan internet sekaligus mendukung pembelajaran di abad modern.

Sejak diluncurkan secara resmi pada tahun 2011, hingga usianya yang menginjak ke-10 tahun pada tahun 2021 ini, portal Rumah Belajar sudah mewarnai perjalanan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Rumah Belajar menjadi  portal pembelajaran yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar digital (repositori konten); peningkatan kompetensi pembelajaran digital guru (PembaTIK); evaluasi pembelajaran digital; serta layanan kelas digital pendidikan terbuka dan jarak jauh.

Baca Juga: Waspada Maraknya Sampah Digital, Ini Cara Menangkalnya

Berdasarkan data yang dihimpun dari Google analytics, selama periode Januari 2014 sampai dengan Juni 2021, Rumah Belajar tercatat memiliki 20.052.828 pengguna dengan total 217.031.030 kunjungan.

Selama tahun 2021, pengguna Rumah Belajar meningkat sebanyak 2.347.716 pengguna dengan kunjungan sebanyak 22.953.918.

Melihat adanya tren peningkatan kunjungan tersebut mengisyaratkan bahwa pemangku kepentingan bidang pendidikan kini sudah melek terhadap kehadiran teknologi yang memiliki dampak baik bagi kemajuan program digitalisasi sekolah.

Baca Juga: Prof. Cecep Darmawan: Guru Ideal Harus Melek Digital dan Relijius, Ini Kriteria Lainnya

Sementara itu, Plt. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Ainun Na’im, berharap dengan kehadiran Rumah Belajar dapat mengakomodasi kebutuhan pemangku kepentingan pendidikan, khususnya guru dan siswa dalam mewujudkan Merdeka Belajar.

Webinar tersebut turut menghadirkan narasumber presentasi kunci lainnya yaitu Plt. Kepala Pusdatin, Muhamad Hasan Chabibie, yang memaparkan berbagai platform digital yang disiapkan Pusdatin dalam meningkatkan layanan portal Rumah Belajar serta praktisi media sosial, Bukik Setiawan yang membawakan presentasi bagaimana mewujudkan Merdeka Belajar Bersama Rumah Belajar.

Rumah Belajar telah mengalami banyak perkembangan, dari sebuah Sumber Belajar bertransformasi menjadi sebuah portal pembelajaran atau _learning management system (LMS) yang terintegrasi, menjadi sebuah one stop service yang dapat diakses selama 7 hari 24 jam bagi stakeholders pendidikan.

Baca Juga: Dorong LKP Berstandar Industri, Ditjen Vokasi Gelar Seminar Nasional Transformasi Digital

Rumah Belajar memiliki Duta Rumah Belajar (DRB) sebagai perpanjangan tangan dengan sekolah-sekolah di tiap provinsi. Melalui Program PembaTIK tiap tahunnya guru-guru terpilih dilantik sebagai DRB. Tahun 2021 peserta program PembaTIK sebanyak 80.000 Guru. Sejak tahun 2017 hingga tahun 2021 Rumah Belajar telah memiliki 142 DRB.

Acara webinar ditutup dengan permainan kuis untuk pemirsa yang menyaksikan secara langsung serta pembagian hadiah kepada para pemenang yang mengikuti lomba kreativitas dalam semarak Hari Ulang Tahun Rumah Belajar.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler