Mantul, Ospek Mahasiswa Diisi Pelatihan Menulis Artikel Ilmiah

24 November 2020, 10:09 WIB
PELATIHAN penulisan artikel ilmiah saat OSPEK Fakultas Ushuluddin, Selasa, 24 November 2020 /HUMAS UIN SGD/

JURNAL SOREANG- Meski sedang pandemi, namun Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) mahasiswa baru Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati tetap berjalan.

Kali ini diisi dengan pelatihan menulis artikel ilmiah yang disambut antusias mahasiswa.

"Latihan diarahkan untuk sasaran pencapaian publikasi ilmiah sebab publikasi artikel di jurnal ilmiah merupakan pencapaian tertinggi di dunia pendidikan," kata Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Bandung, Wahyudin Darmalaksana, Selasa, 24 November 2020.

Baca Juga: Kabar Baik, Jerman mulai Suntikkan Vaksin Covid-19 Pada Desember ini

Dia menambahkan, saat ini dunia kampus telah bergeser dari kampus pengajaran ke kampus penelitian. Sejatinya akademisi telah terbiasa mengakses informasi dari himpunan big data.

"Tugas akademisi adalah mengelola informasi yang serba tidak beraturan menjadi pengetahuan sistematis. Logika menjadi subjek utama yang harus dilakukan penguatan di lingkungan Mahasiswa," katanya dalam pelatihan yang digelar daring ini.

Baca Juga: Terkait Rencana Kenaikan Cukai Rokok, Pemerintah Masih Mencari Formulanya

Mengelola informasi data besar yang terserak menjadi pengetahuan sistematis dibutuhkan logika.

"Ada pun hal teknisnya ialah keterampilan dalam penggunaan aplikasi references. Mahasiswa perlu dilatih penerapan aplikasi references menurut ketentuan standar internasional untuk penulisan akademik,” tegas Wahyudin.

Penulisan artikel ilmiah tidak boleh terlepas dari template atau selingkung jurnal. Di dalam template telah diatur struktur penulisan artikel sejak introduction, method, result and discussion, dan conclusion.

Baca Juga: Dikawal Ketat, KPU Kabupaten Bandung Distribusikan Surat Suara Pilkada ke Gudang Tingkat Kecamatan

"Jika tidak mengikuti template, maka bukan artikel ilmiah namanya. Kerapian tulisan dalam artikel ilmiah sangat dinomorsatukan juga similarity maksimal 20 persen. Template, kerapian tulisan, dan similarity menjadi alat interogasi apakah sebuah artikel diterima ataukah ditolak oleh editorial jurnal ilmiah,” lanjutnya.

Bagi mahasiswa, penulisan artikel ilmiah mejadi sarana latihan produksi statement. Artikel ilmiah mencakup kalimat dan paragraf.

"Tiap kalimat wajib mengutip dari sumber bereputasi. Statement atau pernyataan penulis terletak di antara kalimat-kalimat kutipan. Bukan statement namanya bila tidak original. Setiap statement harus original. Tegaslah penulisan artikel di lingkungan mahasiswa tidak lain adalah latihan produksi statement,” katanya.

Baca Juga: Ini Alasan Selebgram Millen Cyrus Dijebloskan ke Penjara Laki-laki

Jika artikel ilmiah ditolak oleh editor jurnal dipastikan karena substansi tidak tepat dengan scope yang tersedia.

"Jenis artikel ada tiga yakni artikel konseptual hasil pemikiran, artikel eksperimen hasil observasi, dan artikel prototipe hasil desain. Untuk tembus di sasaran jurnal tertentu dibutuhkan riset kolaborasi di antara akademisi lintas disiplin ilmu. Mulailah latihan menulis untuk sasaran jurnal bidang keilmuan atau pemikiran spesifik,” ungkap Wahyudin.

Latihan login and submission tidak bisa diabaikan. Naskah artikel dikirim ke jurnal open access.

Baca Juga: Wah, Era Media Baru Akan Dikuasai Buzzer, Propaganda dan Ujaran Kebencian

"Pengiriman artikel bisa melalui konferensi atau langsung dikirim langsung ke open journal system. Di sini pentingnya latihan login and submission juga correspondence dengan jurnal open access,” lanjutnya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler