Indahnya Destinasi Desa Sawai Maluku, Konon Keberadaan Tempat Ini Ada Sebelum Penjajah Datang

- 27 Agustus 2022, 07:11 WIB
Sungai Asinahu di Desa Sawai Maluku, Konon Keberadaan Tempat Ini Ada Sebelum Penjajah Datang
Sungai Asinahu di Desa Sawai Maluku, Konon Keberadaan Tempat Ini Ada Sebelum Penjajah Datang /Instagram @generasi_muda_indonesia/

JURNAL SOREANG - Negeri nusantara ini ternyata menyimpan wilayah destinasi unik Desa Sawai tepatnya di Maluku.

Desa Sawai ini terletak di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah.

Menurut informasi, katanya desa ini telah ada sebelum kedatangan bangsa penjajah Spanyol, Portugis dan Belanda ke tanah air.

Baca Juga: Eunwoo ASTRO, Jungkook BTS, Jaehyun NCT, dan Bang Chan Stray Kids Makan Bareng, 97 Line Bikin Geger!

Luas daerah Desa Sawai diperkirakan sekitar 15 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 4.000 cacah jiwa.

Di kutip dari akun instagramnya @indoflashlight, menceritakan bahwa Desa Sawai berada diatas laut indah serta dikelilingi bukit asri.

Di wilayah Desa ini terdapat sungai yang membelah Desa, sungai tersebut bernama sungai Asinahu.

Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Tikus, Kerbau, Harimau Hari ini, Sukses dalam Bisnis Berasal dari Perencanaan yang Baik

Airnya sangat jernih, di sisi kiri dan kanan dilapisi keramik agar kebersihannya tetap terjaga, sungai ini merupakan sumber mata air tawar bagi penduduk.

Dari cerita turun temurun, dulu pedagang Arab yang datang ke Pulau Seram adalah orang pertama yang membangun desa ini.

Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan budayanya nampak jelas terpantau adat timur tengah, seperti musik gambus, pakaian gamis, juga pada arsitektur bangunan.

Baca Juga: Keren! Grup Kpop SEVENTEEN Kolaborasi Bareng Penyanyi Asal Inggris Anne Marie

Saat ini Desa Sawai menjadi bagian dari Taman Nasional Manusela bersama lima dusun lainnya yakni Opin, Rumaolat, Olong dan Besi.

Lokasinya ada di sektiar teluk dan nampak begitu jelas perairannya, jernih serta tenang.

Desa ini berada di kawasan perairan, dengan kedalaman sebatas pinggang orang dewasa.

Baca Juga: Ingin Kurangi Perut Buncit Tapi Susah Berolahraga, Berikut 10 Cara Bakar Kalori Tanpa Olahraga

Apabila kita berkunjung kesana keberadaan perairannya cukup aman untuk berenang atau berkeliling menggunakan perahu dayung.

Disama terdapat juga sebuah bukit yang bernama Bukit Bendera. Dari atas bukit para pengunjung dapat melihat keindahan Laut Seram yang menakjubkan.

Di tengah-tengah desa juga terdapat aliran sungai yang dijuluki sungai keramik, bahkan disebut-sebut sebagai miniatur Venezia.

Baca Juga: Tes IQ: Hanya Orang Cerdas yang Dapat Menjawab Kurang dari 10 Detik, Apakah Itu Anda?

Maka dari itu dijuluki sungai keramik karena pada bagian dinding dan dasar sungai dibangun dengan bahan keramik.

Di sekitar desa terdapat pulau-pulau kecil yang mengelilingi, tentu saja keberadaan pulau tersebut menjadi pesona dan destinasi, sehingga Desa Sawai nampak semakin indah.

Terlihat air lautnya sangat jernih kita dapat melihat ikan-ikan yang berenang serta ekosistem bawah air secara jelas.

Baca Juga: Sinyal BBM Akan Naik Makin Kuat? Menkeu Sri Mulyani Bicara Soal Kuota BBM Subsidi yang Akan Habis Oktober

Desa ini menjadi obyek wisata bahari yang bisa kita kunjungi, sebab beberapa fasilitas pendukung pariwisata telah tersedia, seperti kamar mandi, penginapan sederhana, serta tempat sewa snorkeling, dan alat berenang.

Disana masyarakat lokalnya ramah-ramah, mereka bersedia menjadi pemandu wisata, sehingga kita tidak perlu bingung-bingung bagaimana mengeksplorasi kawasan ini.

Kemudian untuk menuju lokasi, bisa menggunakan berbagai sarana transportasi yang ada.

Baca Juga: Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan Keenam Siap Digelar, Guru Didorong Hasil Belajar yang Implementatif

Jika menggunakan pesawat, maka kita akan mendarat di bandara Pattimura, Ambon, kemudian menggunakan mobil menuju pelabuhan Tuleha.

Lalu, setelah itu menaiki kapal ferry untuk menyeberang ke pelabuhan Amahai dan dilanjutkan dengan menyewa mobil atau kendaraan roda dua.

Perjalanan biasanya dapat ditempuh sekitar 3 jam, karena keberadaan jalan yang belum mulus menuju Horale.

Baca Juga: Menelisik Cagar Budaya Melalui Media Baru di Festival Indonesia Bertutur 2022, Lokasinya di Keajaiban Dunia

Sebagai perjalanan akhir, perjalanan diteruskan dengan perahu nelayan menuju ke dermaga Desa dan pada akhirnya sampailah di Desa Sawai.***

Editor: Ade Mamad

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x