"Perbedaan pandangan dalam memilih pemimpin adalah hal yang lumrah, dan ini terjadi antara sahabat dari kalangan Anshor dan Muhajirin. Bahkan kalangan bani Hasyim memiliki pandangan lain yang karena beberapa alasan cenderung memilih Sahabat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah," terang Nasrullah Jasam.
Baca Juga: Suasana Haru Selimuti Kedatangan Jemaah Haji KBIH Assyakur, Jemaah Ada yang Bawa Mainan
Sehingga, hal-hal yang sudah diputuskan akan menjadi keputusan bersama dan harus ditaati.
Dalam hal ini, sikap Sayidana Umar patut dijadikan contoh. Ketika Abu Bakar memintanya untuk menjadi khalifah, dengan rendah hati, Umar berkata, "Bagaimana mungkin aku menjadi pemimpin ummat yang di dalamnya terdapat Abu Bakar."
Umar merasa bahwa sosok Abu Bakar saat itu lebih layak menjadi khalifah dari dirinya. Semoga peristiwa Saqifah Bani Sa'idah bisa menjadi renungan bagi calon-calon pemimpin kita yang sebentar lagi akan kita pilih pada momen pemilihan umum di Indonesia.***