Mengapa Anda Harus Selalu Membaca Label Pada Tuna Kaleng? Berikut Penjelasannya

- 19 Juli 2022, 11:15 WIB
Ilustrasi makanan kaleng. Mengapa Anda Harus Selalu Membaca Label Pada Tuna Kalengan? Berikut Penjelasannya
Ilustrasi makanan kaleng. Mengapa Anda Harus Selalu Membaca Label Pada Tuna Kalengan? Berikut Penjelasannya /PIXABAY/Planet_Fox/

Baca Juga: Bagaimana Jika Anda Hanya Makan Satu Jenis Makanan? Awas Penyakit Ini yang Menanti Anda

Karena kadar merkuri, outlet tersebut merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi tuna setiap hari meskipun memiliki manfaat kesehatan. Keracunan merkuri juga bisa sangat berbahaya bagi orang hamil dan anak-anak.

Eat This, Not That! mencatat bahwa kandungan merkuri dalam tuna kalengan memang tergantung pada jenis tuna yang dikonsumsi.

Menurut Dana Pertahanan Lingkungan, tuna albacore, yang paling sering diberi label sebagai tuna putih, mengandung tiga kali jumlah merkuri dibandingkan tuna cakalang.

Cakalang diiklankan sebagai tuna ringan dan merupakan jenis tuna yang lebih kecil. Mereka sering mengandung lebih sedikit merkuri karena ukurannya.

Baca Juga: Cewek Kue? Cek Kepribadian dan Karakter, Makanan Penutup Anda Suka Mengungkap Segalanya: Tes IQ dan Psikotes

Ahli gizi ahli gizi terdaftar Lauren Manaker, MS, RDN memberi tahu Eat This, Not That! bahwa tuna kalengan yang menyebutkan jenis tuna yang dikandungnya adalah cara terbaik untuk menghindari merkuri tingkat tinggi.

Ini memungkinkan Anda untuk menghindari tuna besar, seperti yellowfin atau albacore, dan tetap berpegang pada jenis yang lebih kecil yang dapat dikonsumsi lebih sering dengan aman.

Sementara daya pikat tuna kaleng - manfaat kesehatan, kenyamanan, dan umur simpannya - menjadikannya pesaing dapur yang hebat, ada pilihan ikan kaleng lain yang juga harus dihindari setiap hari karena kadar merkuri.

JANGAN DIMAKAN LEBIH DARI 3X SEMINGGU
Seperti dicatat oleh Nutrition Advance, sementara albacore menempati posisi teratas sejauh menyangkut tingkat merkuri, varietas ikan lain seperti ikan teri kalengan, daging kepiting kalengan, herring kalengan, dan kipper kalengan tidak boleh dikonsumsi lebih dari tiga kali seminggu.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Tasting Table


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah