Padahal, kaos oblong yang dijual para pedagang di kawasan Jln. PHH Mustofa (Suci), Kota Bandung, harganya kurang dari Rp50 ribu dengan kualitas bagus.
Jangan bayangkan di Kota Bandar Seri Begawan akan mudah menemukan toko suvenir bagi para wisatawan.
Biasanya pemandu (guide) membawa wisatawan ke lobi hotel yang ada toko suvenir hingga tidak seperti di Indonesia yang toko suvenir menjamur apalagi di tempat wisata.
Akhirnya dua kali ke Brunei Darussalam juga sebatas membeli oleh-oleh kelas murah meriah dan hanya beli 1 kaos oblong.
Wajar bila sekelas guru besar UPI Bandung, Prof. Dr. H. Uman Suherman, saat berkunjung ke luar negeri membeli oleh-oleh kaos juga dari pedagang kaos di Kota Bandung.
"Tinggal saya foto contoh kaos misalnya saya Jepang lalu saya foto kaosnya. Nah, gambar kaos itu saya kirimkan ke anak di Bandung untuk dicetak dengan pesan ke pengusaha kaos Bandung," kata mantan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Jabar dan Banten ini.
Cara pintar dan menghemat dana karena penerima kaos juga tidak akan tahu kalau kaosnya tetap Made in Bandung hehe.***