Jarang yang Tahu Kalau Hotel Savoy Homann Pernah Jadi Wisma PMI, Ini Kisahnya

1 September 2021, 14:35 WIB
Suasana Sholat Idul Fitri di halaman Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Bandung, Kamis 13 Mei 2021. Banyak kenangan di hotel ini seperti pernah jadi wisma Palang Merah Indonesia (PMI). /Rian Firmansyah/MapayBandung.com /

JURNAL SOREANG- Savoy Homann adalah hotel pertama di Bandung yang penuh dengan sejarah dan masih beroperasi dengan sangat baik hingga saat ini.

Sebelum bernama Savoy Homann, hotel ini mempunyai nama Hotel Pos Road. Bangunan yang penuh dengan sejarah ini pertama dibangun pada tahun 1880.

Desain hotel pertama di Bandung itu awalnya bergaya baroq. Pada tahun 1883 gaya bangunan hotel pertama di Bandung ini diubah menjadi gaya aristektur art nouveau.

Baca Juga: Menjadi Bangunan Cagar Budaya Indonesia, 2 Hotel di Kota Bandung Ini Kaya Akan Sejarah

Tahun 1910, bangunan lama dibongkar lalu dibangun hotel baru dengan gaya arsitektur gothic revival.

Bangunan hotel tersebut kembali dibongkar pada tahun 1938 dan diganti dengan bangunan baru yang bergaya international style modern.

Pembangunan ulang hotel itu dilakukan oleh arsitek A.F. Aalbers. Jadi, Aalbers membuat gedung baru yang lebih modern sesuai dengan keinginan dari Dewan Kota Bandung saat itu.

Baca Juga: Ada 2 Hotel Bersejarah di Bandung yang Berdiri sejak Zaman Penjajahan, Ini Hotelnya

Bangunan baru Hotel Savoy Homann ini merupakan puncak karya arsitek Aalbers dan menjadi sebuah ikon pergerakan arsitektur di Hindia Belanda sebelum Perand Dunia II.

Namun tak banyak yang tahu Hotel Savoy Homann juga pernah difungsikan sebagai wisma Jepang (1942-1945) dan wisma PMI (1945-1948).

Baru pada tahun 1949 fungsinya dikembalikan sebagai hotel seperti semula.

Pada saat dilaksanakan Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955, Hotel Savoy Homann digunakan sebagai tempat menginap para kepala negara.

Baca Juga: Ikatan Cinta Rabu 4 Agustus 2021 di RCTI: Nino Pergoki Elsa dan Ricky Sedang Melakukan ini di Hotel

Saat itu, Hotel Savoy Homann dikelola oleh Fr. J.A van Es hingga ia wafat pada tahun 1952.

Istri Fr. J.A van Es lalu memutuskan untuk menjual Hotel Savoy Homann kepada R.M.H Sadrak yang merupakan seorang pengusaha dan anggota Konstituante.

Kepemilikan Hotel Savoy Homann kembali berubah pada tahun 1986 dari R.M.H Sadrak ke H.E.K Ruhijat yang merupakan Direktur Utama PT. Panghegar Group.

Baca Juga: Bukan Hotel, Sufmi Dasco Sebut Tempat Ini yang Jadi Fasilitas Utama Isoman Anggota dan Staf DPR RI

Di masa kepemilikan H.E.K Ruhijat, dibangun sejumlah bangunan baru untuk menambah jumlah kamar hotel dan mengubah nama hotel menjadi Savoy Homann Heritage Hotel.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 membuat H.E.K Ruhijat berniat menjual Savoy Homann Panghegar Heritage Hotel.

Pada Januari 2000, kepemilikan hotel beralih ke Yayasan Kesejahteraan Bank Indonesia yang kemudian membentuk PT. Bidakara.

Baca Juga: Program Hotel Sebagai Tempat Isolasi Bisa Terancam, PHRI Setuju Hentikan Layanan, Ini Masalahnya

Nama Savoy Homann Panghegar Heritage Hotel kembali diubah namanya menjadi Savoy Homann Bidakara Hotel.

Hotel Savoy Homann masih beroperasi baik hingga saat ini dan menjadi salah satu bangunan Cagar Budaya yang ada di Indonesia.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler