Umpan berisiko ini lebih ke umpan lambung akurat atau umpan progresif ke depan untuk lini serang.
Hal ini ditambah dengan buntunya penyerangan dari sisi sayap. Mendekati penghujung babak pertama, Asnawi Mangkualam bergerak ke sisi kanan penyerangan untuk menambah orang membantu penyerangan.
Secara keseluruhan, lini bertahan Brunei Darussalam di laga itu bagus. Hanya kekurangan pada antisipasi umpan lambung saja. Apiknya strategi bertahan Brunei baru bisa dibongkar pada babak kedua.
Beberapa pergantian pemain yang dilakukan coach Shin Tae-yong pada awal babak kedua seperti Ricky Kambuaya menjadi alasan babak kedua lebih banyak mencetak gol.
Masuknya Ricky Kambuaya membuat pertahanan Brunei Darussalam kalah jumlah jika Indonesia menyerang dari sektor sayap. Tak hanya itu, performa Sandy Walsh juga lebih baik dan berani memberikan umpan diagonal ke depan.
Dinamisnya pergerakan Ricky Kambuaya di babak kedua juga bikin kewalahan strategi bertahan Brunei Darussalam yang bikin fisik pemainnya semakin menurun.***