Saat masuknya Ricky Kambuaya di babak kedua, kreativitas lini tengah menjadi hidup. Karakter bermain Kambuaya saat di Persib Bandung lebih suka masuk di area yang sesak atau banyak pemain lawan dan suka memberikan umpan terobosan ke lini serang.
Pergerakan pemain asal Sorong itu menghidupkan lini serang hingga menciptakan banyak gol di babak kedua. Hal ini tidak dimiliki oleh Marc Klok.
Di laga itu, lini bertahan Brunei Darussalam sangat tidak bagus untuk antisipasi bola dari umpan lambung.
Gol pertama yang dibuat Dimas Drajad berawal dari situasi kalah jumlah pemain yang bertahan dari Brunei Darussalam.
Sebanyak tiga pemain Brunei Darussalam tidak mampu menghadapi empat pemain Indonesia yang menyerang.
Gol kedua timnas Indonesia juga berasal dari kelemahan yang sama. Saat set-piece tendangan sudut, tidak ada pemain Brunei yang menjaga Rizky Ridho.
Untuk Pratama Arhan, banyak umpan yang dilakukannya tidak ideal. Tak hanya itu, koneksi dengan Dendy Sulistiawan di laga itu tidak istimewa.
Hal itu dapat disimpulkan Pratama Arhan tidak dalam performa terbaiknya.
Saat melakukan serangan, struktur penyerangan terdiri dari dua pemain bertahan yang diisi oleh Elkan Baggott dan Rizky Ridho, dua di lini tengah ada Asnawi Mangkualam yang bermain sebagai inverted fullback yang berduet dengan Sandy Walsh.