Mengharukan, Ingin Bahagiakan Anak Menonton Arema FC, Bocah Ini Jadi Yatim Piatu Akibat Tragedi Kanjuruhan

- 4 Oktober 2022, 16:16 WIB
Ingin Bahagiakan Anak Menonton Arema FC, Bocah Ini Jadi Yatim Piatu karena Tragedi Kanjuruhan./ IG /
Ingin Bahagiakan Anak Menonton Arema FC, Bocah Ini Jadi Yatim Piatu karena Tragedi Kanjuruhan./ IG / /

JURNAL SOREANG - Kisah memilukan dari anak bernama M Alfiansyah yang menjadi anak yatim piatu akibat Tragedi Kanjuruhan.

Anak berusia 11 tahun ini kedua orang tuanya meninggal dunia pada Tragedi di Stadion Kanjuruhan ini ternyata sangat bercita-cita menjadi seorang polisi.

Sebagai informasi, kedua orang tua kandung M Alfiansyah, yakni M Yulianton berusia 40 dan Devi Ratna Sari berusia 30.

Baca Juga: Kerusuhan Kanjuhuran Tewaskan 127 orang dan 300 Luka-luka : Terbuat Dari Apa Gas Air Mata ? dan Apa Efeknya ?

M Alfiansyah yang didampingi oleh seorang pamannya, Doni mengatakan bahwa M Alfiansyah memang bercita-cita untuk menjadi seorang polisi.

“Saya bercita-cita menjadi polisi, sepertinya asik gitu menjadi polisi,” kata M Alfiansyah.

Sebagai informasi, kedua orang tua kandung M Alfiansyah yang meninggal dunia akibat peristiwa kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Baca Juga: Pemerintahan Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Usut Tragedi Kanjuruhan, Ini Waktu yang Diberikan Presiden

Kedua oranguta M Alfiansyah meninggal dunia pada saat akan keluar dari Stadion Kanjuruhan pintu 14.

Hal itu terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Dalam pertandingan itu, Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

M Alfiansyah juga menjelaskan pada saat peristiwa itu terjadi ia bersama kedua orang tuanya berusaha untuk keluar dari dalam stadion.

Baca Juga: 4 Fakta Mencengangkan Dibalik Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan, dari Penghentian Liga 1 hingga Ancaman Sanksi FIFA

Ia mengaku sempat terjatuh. Namun, M Alfiansyah kemudian berdiri dan bergegas untuk keluar.

“Waktu mau ke bawah saya terjatuh, terus langsung berdiri. Itu masih bersama ayah dan mama. Setelah saya berdiri saya didorong dari belakang dan kemudian melihat ayah terjatuh,” kata M Alfiansyah

Ia menambahkan setelah ayah M Alfiansyah terjatuh tersebut, ia kemudian berjalan secara perlahan hingga bisa keluar dari Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Kapan Rizky Billar Akan Diperiksa Soal Dugaan Kasus KDRT pada Lesti Kejora? Ini Kata Polisi

Ia mengaku tidak merasa berdesak-desakan untuk keluar pada saat itu.

“Iya saya keluar sendiri, berjalan. Berjalan aja biasa sampai keluar,” ujarnya.

Sementara itu, Doni menambahkan M Alfiansyah selama ini dikenal sebagai sosok anak yang pendiam.

Baca Juga: Prediksi RB Leipzig vs Celtic UEFA Champions League 5 Oktober 2022, Starting Line Up, Head to Head, Skor

Ia mengatakan akan mendukung penuh cita-cita M Alfiansyah untuk menjadi seorang polisi.

“Kalau nantinya Alfi mau ikut saya, saya akan sangat bersedia, karena dia keponakan saya,”

“Ia juga bercita-cita menjadi polisi, itu sangat mulia, jadi polisi yang baik. Saya mendukung itu,” katanya.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Ade Armando Salahkan Suporter Aremania, Begini Tanggapan Netizen

Ia mengenang kedua almarhum orang tua M Alfiansyah sebagai sosok yang sangat baik.

Selama ini, almarhum Yulianto memang penggemar Arema FC. Namun, setelah menikah tidak lagi pernah menonton pertandingan ke stadion Kanjuruhan.

Sementara almarhum ibunda M Alfiansyah, baru pertama kali ke Stadion Kanjuruhan pada malam terjadi kericuhan itu.

Baca Juga: Rocky Gerung : Kejadian Kanjuruhan Bukan Tragedi Kemanusiaan Tetapi Kegagalan Antisipasi Pengendalian Massa

Almarhum ayah M Alfiansyah, sempat berkata bahwa ajakan untuk menonton pertandingan di Stadion Kanjuruhan untuk membahagiakan anaknya.

“Istrinya itu baru pertama kali ke stadion dan anaknya juga baru pertama kali. Almarhum sempat mengatakan,”

“Saya ingin membahagiakan anak saya. Ternyata menyenangkan anak yang terakhir kalinya,” ujarnya.

Baca Juga: Prediksi Juventus vs Maccabi Haifa UEFA Champions League 6 Oktober 2022, Starting Line Up, Head to Head, Skor

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit! Jelang Duel di Liga Champions, Inter Milan dan Barcelona Punya Performa yang Jauh Berbeda

Berdasarkan data terakhir, menyebutkan bahwa korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan sebanyak 129 orang.

Selain itu, dilaporkan sebanyak 323 orang mengalami luka pada peristiwa tersebut.***

Editor: Kamila Nurdalila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah