JURNAL SOREANG - Tragedi kelam di Kanjuruhan akhir pekan ini membuat banyak tanya siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini.
Memang dalam keadaan duka ini tak seharusnya kita saling menyalahkan siapa yang jadi penyebab terjadinya kesalahan ini.
Namun untuk sedikit memberikan gambaran terkait hal ini berikut ini kami akan menguraikan siapa saja yang harus bertanggung jawab atas kejadian berdarah ini, dari fakta yang terjadi di lapangan.
1. Broadcaster
pihak yang pertama adalah broadcaster sebagai penyiar laga pertandingan Super Derby Jawa Timur ini.
Bermula dari keputusan PT. LIB atas permintaan Broadcaster dengan memaksakan kehendaknya untuk menyiarkan pertandingan ini di malam hari.
Hal ini disinyalir dilakukan hanya untuk memenuhi rating semata, tentu ini jadi polemik yang jadi pembicaraan.
Terlebih rekomendasi kepolisian hingga pengajuan permohonan dari panpel Arema FC menginginkan laga diubah jadi sore hari.