Jadi Blunder Pihak Kepolisian, Penembakan Gas Air Mata saat Kerusuhan Kanjuruhan Malah Sebabkan Banyak Korban!

- 2 Oktober 2022, 15:46 WIB
Potret penembakan gas air mata yang dilakukan pihak pengamanan keatas tribun yang disinyalir sebabkan banyaknya korban jiwa berjatuhan
Potret penembakan gas air mata yang dilakukan pihak pengamanan keatas tribun yang disinyalir sebabkan banyaknya korban jiwa berjatuhan /@antarafoto

JURNAL SOREANG - Peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang dimenangkan tim tamu 3-2.

Tak ada yang aneh, seperti pertandingan biasa, namun dibalik berakhirnya laga tersebut terselip sejarah kelam yang memilukan.

Menurut keterangan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta kejadian ini terjadi setelah peluit akhir dibunyikan.

Baca Juga: 5 Fakta Kerusuhan Pasca Pertandingan Liga 1 Antara Arema FC Melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan

"Permasalahan terjadi pada saat pertandingan telah selesai, di mana ada kekecewaan penonton [Aremania] melihat timnya yang tidak pernah kalah selama 23 tahun di kandang sendiri [melawan Persebaya] namun malam ini menelan kekalahan," ungkap Nico.

Tiupan peluit wasit seolah jadi penanda mulainya tragedi berdarah, Aremania yang tak terima kekalahan timnya merangsek masuk ke dalam lapangan.

Tak ada yang aneh memang hal tersebut seringkali terjadi beberapa kali, namun hal yang terjadi saat itu jauh dari dugaan.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Sepak Bola Liga Premier Minggu 2 Oktober 2022: Ada Manchester City vs Manchester United

Tak cuman turun kelapangan, para suporter terlihat anarkis dan aparat di lapangan mencoba menenangkan situasi.

Namun situasi semakin buruk, suporter bertambah dan berhamburan masuk kedalam lapangan. 

Halaman:

Editor: Agung Prasetya

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x