"(Akibat kerusuhan itu) telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta kepada wartawan.
Nico menjelaskan, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Dia menambahkan, hingga saat ini setidaknya terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Hingga detik ini pemberitaan terus memberitakan penambahan jumlah korban jiwa.
Terlepas dari hal itu, sejatinya korban tewas datang dari tragedi atau situasi yang berbeda.
Dalam artian kerusuhan yang terjadi minim timbulkan korban jiwa, justru keadaan berdesakan dan aksi pencegahan dari pihak kepolisian dengan gas air mata membuat kepanikan di atas tribun.
Hal ini menimbulkan kondisi menghindar dan berdesakan hingga sebabkan terinjak, terjatuh dengan tak sedikit juga mengalami sesak nafas dan meninggal dunia.***