JURNAL SOREANG – Insiden menyedihkan terjadi seusai laga Liga 1 yang mempertemukan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Pada laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuhuran Malang tersebut berakhir dengan kericuhan.
Seperti diketahui, laga antara Arema FC vs Persebaya tersebut berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Bajul Ijo.
Atas kekalahan tersebut, pendukung Arema FC pun banyak yang turun ke lapangan seusai laga berakhir.
Bahkan ternyata, ribuan Aremania tidak hanya mengamuk di dalam stadion, tetapi juga di luar stadion.
Peristiwa memilukan ini pun menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit, di mana pemberitaan terakhir menyebutkan ada 127 orang meninggal dunia.
Baca Juga: Polri Dalam Tragedi Tewasnya 120 Lebih Penonton Di Stadion Kanjuruhan Diduga Melanggar Aturan FIFA
Dalam sejumlah informasi lain, jumlah orang meninggal tersebut masih kemungkinan akan bertambah.
Dilansir Jurnal Soreang dari laman website pssi.org, Singo Edan pun kemungkinan akan mendapat sanksi tegas dari PSSI.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing.
Baca Juga: 5 Makanan Sumber Vitamin B12 untuk Kekuatan dan Stamina, No 2 Pernah Mencoba Mengonsumsinya?
Salah satu sanksi yang kemungkinan akan diberikan kepada Arema adalah dilarang untuk menjadi tuan rumah hingga kompetisi Liga 1 berakhir.
Tak hanya larangan untuk menjadi tuan rumah, kemungkinan besar masih ada sanksi lainnya yang akan diberikan.
“Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti,” katanya.
Lebih lanjut, korban yang meninggal atas insiden ini disampaikan Erwin bahwa sudah menjadi ranah pidana dan akan ditindaklanjuti.
“Kita dukung aparat kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapapun yang salah harus dihukum,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga segera berangkat ke Malang untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi.
Tindakan tersebut dilakukan untuk bisa memutuskan hukuman yang layak diberikan kepada Arema saat sidang komdis nantinya.
Di samping itu, sanksi FIFA pun kemungkinan besar akan diberikan terutama karena penggunaan gas air mata yang dilakukan pihak kepolisian.***