JURNAL SOREANG - Insiden kerusuhan suporter sepak bola telah menewaskan sedikitnya 127 orang termasuk anak-anak dan petugas polisi setelah para penggemar menyerbu lapangan di Stadion Kanjuruhan.
Fans Arema FC menyerbu tanah mereka ketika tim kalah 3-2 di kandang dari rival derby pahit mereka Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia.
Polisi anti huru-hara menembakan gas air mata dan memukul para pendukung dengan tongkat untuk membubarkan kerumunan yang mulai kacau dan telah menjadi kerusuhan suporter.
Dalam berbagai video pendek yang dibagikan di berbagai media sosial, terlihat penonton yang tidak terkendali memanjat pagar saat mereka mencoba melarikan diri dari asap.
Sementara potongan video lain lain yang menunjukkan lorong-lorong rumah sakit terdekat yang dipenuhi suporter yang diperkirakan tewas dalam insiden tersebut.
Berbagai laporan warganet menyebut rumah sakit terdekat berjuang untuk mengatasi masuknya penggemar yang babak belur, menyebabkan jumlah korban tewas yang banyak.
Baca Juga: Liga 1: Persib VS Persija Tetap Digelar? Penukaran Tiket Tetap Dibuka
Dikutip dari laman PSSI, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu 1 September 2022.