Erwin belum bisa memastikan berapa korban yang meninggal atau terluka dalam insiden ini. Namun, jika ada korban yang meninggal itu sudah menjadi ranah pidana dan akan ditindaklanjuti oleh kepolisian. ‘’Kita dukung aparat Kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapapun yang salah harus dihukum," tambahnya.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI, Minggu, 2 Oktober 2022: Cinta Alesha dan Preman Pensiun Season 6
Banyaknya korban jiwa di Kanjuruhan Malang, disebabkan para suporter mengalami sesak napas setelah menghirup gas.
Menanggapi hal tersebut, ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," kata Iriawan.
Hingga saat ini, Ketum PSSI terus berkoordinasi dengan pihak internal PSSI dan eksternal dalam hal ini aparat penegak hukum dan panpel Arema FC.
Media Inggris Mirror juga menyoroti kabar duka Kanjuruhan tersebut, mereka menggunakan judul’127 penggemar sepak bola tewas dalam kerusuhan massal yang melibatkan gas air mata saat liga ditangguhkan”.***