Mengundang dunia untuk datang berkunjung selama sebulan sangat mempercepat pekerjaan dan telah memaksa negara itu untuk melihat secara kritis catatan tenaga kerja dan hak asasi manusianya.
“Kesejahteraan pekerja akan menjadi salah satu warisan sosial terbesar setelah acara tersebut,” kata Al Nuaimi.
“Ini adalah bagian dari visi nasional kami, tentang bagaimana kami dapat melihat perkembangan sosial dalam hal hak-hak pekerja dan reformasi yang terjadi di negara ini. Piala Dunia benar-benar membantu mempercepat semua itu."
“Anda dapat melihat ada banyak hal yang terjadi dalam 10 tahun terakhir. Masih ada lebih banyak perbaikan yang akan terjadi. Tapi ada banyak kemajuan besar. Bagi Qatar, sebagai sebuah bangsa, ini sangat transformatif.”
Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan kemungkinan kabar buruk yang Al-Nuaimi khawatirkan saat ini adalah pandangan dunia terhadap Qatar yang sampai saat ini belum yakin akan membuat Piala Dunia 2022 ini bisa berhasil seperti turnamen sebelumnya.
Meski begitu Qatar tetap akan berusaha memberikan kenangan Piala Dunia 2022 yang tak terlupakan.***
Editor: Siti Nieke Noviyanti
Sumber: latimes.com