Uniknya, Kamerun tidak takut dengan ancaman FIFA. Mereka tetap mengenakan seragam tersebut sepanjang turnamen. Tapi, Kamerun juga cerdas. Mereka memutuskan untuk melakukan modifikasi.
Para pemain kemudian mengenakan kaus dalam hitam dengan lengan yang ditutupi jersey hijau sehingga terlihat seperti seragam sepak bola pada umumnya.
Kamerun sengaja tidak mau mengalah. Mereka ngotot mengenakan jersey itu karena FIFA juga tidak secara spesifik mengatur dalam regulasinya. Keberanian Kamerun juga karena mendapatkan dukungan Puma.
Puma secara resmi bakik memprotes FIFA lewat pengadilan dengan alasan persaingan usaha.
Pihak Puma menuduh Adidas sebagai penyebab Kamerun dilarang mengenakan jersey tanpa lengan. Pasalnya, perusahaan yang juga berasal dari Jerman tersebut dikenal selama bertahun-tahun sebagai mitra utama FIFA.
Sayangnya, meski tetap menggunakan jersey inovativ dan duanggap terlihat gagah itu, Tim Singa Afrika tampil mengecewakan.
Kamerun hanya finish di peringkat 3 klasemen akhir grup yang berisi Jerman, Irlandia, dan Arab Saudi.***