JURNAL SOREANG - Dalam kompetisi atau kejuaraan sepakbola, setiap tim tentunya ingin berlomba mempersiapkan segalanya sematang mungkin, termasuk perangkat pertandingan seperti jersey.
Persiapan yang sama dilakukan Tim Nasional Kamerun jelang perhelatan akbar Piala Dunia 2002 di Korea- Jepang, saat itu Kamerun meluncurkan jersey yang sangat tak biasa.
Puma sebagai apparel pendukung, mendesain jersey tanpa potongan lengan mirip klub NBA diperkenalkan Timnas Kamerun untuk dipakai Samuel Eto'o dan kawan-kawan di Piala Dunia 2002.
Baca Juga: Dekan salah satu Universitas di Riau Ditahan Gegara Lakukan Pelecehan Seksual
Inovasi Puma untuk Timnas Kamerun itu sempat menuai pujian banyak orang, khususnya kolektor jersey dan pengamat mode.
Selain dianggap revolusioner, penggunaan seragam tanpa lengan juga menimbulkan kesan gagah. Secara praktis, jersey seperti itu sangat memudahkan para pemain ketika berlari, berebut bola, maupun menendang ke gawang.
Namun, pendapat pengamat busana ternyata tidak sejalan dengan FIFA yang tidak merestui desain jersey ini.
Alasannya, jersey tanpa lengan tidak ada dalam peraturan pertandingan, meski regulasi juga tidak secara tegas mengaturnya.
Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Pekan Baru dan Sekitarnya, Selasa 18 Januari 2022
FIFA sempat mengancam mencoret Kamerun dari Piala Dunia dan juga tidak sungkan menjatuhkan denda tinggi.
Uniknya, Kamerun tidak takut dengan ancaman FIFA. Mereka tetap mengenakan seragam tersebut sepanjang turnamen. Tapi, Kamerun juga cerdas. Mereka memutuskan untuk melakukan modifikasi.
Para pemain kemudian mengenakan kaus dalam hitam dengan lengan yang ditutupi jersey hijau sehingga terlihat seperti seragam sepak bola pada umumnya.
Kamerun sengaja tidak mau mengalah. Mereka ngotot mengenakan jersey itu karena FIFA juga tidak secara spesifik mengatur dalam regulasinya. Keberanian Kamerun juga karena mendapatkan dukungan Puma.
Puma secara resmi bakik memprotes FIFA lewat pengadilan dengan alasan persaingan usaha.
Pihak Puma menuduh Adidas sebagai penyebab Kamerun dilarang mengenakan jersey tanpa lengan. Pasalnya, perusahaan yang juga berasal dari Jerman tersebut dikenal selama bertahun-tahun sebagai mitra utama FIFA.
Sayangnya, meski tetap menggunakan jersey inovativ dan duanggap terlihat gagah itu, Tim Singa Afrika tampil mengecewakan.
Kamerun hanya finish di peringkat 3 klasemen akhir grup yang berisi Jerman, Irlandia, dan Arab Saudi.***