Sejarah Pengaturan Skor, Kasus yang Jadi Masalah Rutin di Sepakbola Indonesia. Ini Awal Mulanya

- 27 November 2021, 21:30 WIB
Ilustrasi praktik match fixing atau pengaturan skor dalam sepakbola/instagram - @kaanillustration
Ilustrasi praktik match fixing atau pengaturan skor dalam sepakbola/instagram - @kaanillustration /

JURNAL SOREANG – Kasus pengaturan skor atau dikenal dengan istilah match fixing, mungkin sudah terlalu sering kita dengar melanda persepakbolaan Indonesia.
 
Kasus pengaturan skor seakan jadi masalah rutin yang terus terjadi setiap musim dan seperti tidak ada penyelesaian konkrit yang membuat para pecinta bola tanah air kecewa.
 
Baru-baru ini pun kasus pengaturan skor kembali terungkap di Liga 3, Liga 2, bahkan konon di Liga 1 pun ada.

Baca Juga: Mantap! 8 Makanan Solo yang Harus dicoba, Nomor 3 Paling Enak Dinikmati saat Musim Hujan
 
Sebenarnya, dari mana dan sejak kapan wabah kasus pengaturan skor ini dimulai hingga akhirnya jadi penyakit akut bagi sepakbola Indonesia?

Sejak olimpiade olahraga tempo dulu, sudah banyak atlet yang menerima tuduhan bahwa mereka disuap untuk kalah dalam suatu pertandingan, termasuk pelaku sepakbola. 

Dikutip dari football-stadium.co.uk, sejarah pengaturan skor dalam sepakbola adalah kisah yang hampir setua permainan itu sendiri.

Baca Juga: Tidak Ada di Brunei dan Thailand, 6 Kuliner Khas Solo yang Enak, Salah Satunya Tahu Kupat

Sejauh ini, Inggris yang disebut-sebut sebagai tempat asalnya sepakbola, punya pengalaman match fixing paling tua yang pernah diketahui, yakni antara tahun 1893 dan 1898.
 
Saat itu, tim promosi dan tim degradasi antar divisi-divisi di Liga Inggris tidak ditentukan oleh raihan poin di klasemen seperti yang dilakukan sekarang.
 
Alih-alih menggunakan format seperti 'play-off', waktu itu justru mereka memakai format yang dikenal dengan sebutan ‘Test Matches'.

Baca Juga: Harus Coba! Makanan Khas Solo yang Enak Disantap, Ada Timlo Solo Gabungan Antara Sup dan Soto
 
Test Match mungkin seperti pertandingan play-off masa kini, yaitu antara tim yang akan menuju final atau pertandingan menentukan lainnya.
 
Tapi selama dua tahun sejak tahun 1896, format setengah kompetisi diperkenalkan, banyak tim-tim profesional yang secara gamblang melakukan match fixing.
 
Pada tahun 1898, Stoke dan Burnley mengikuti pertandingan Test Match, di mana kedua tim sudah mengetahui hasil pertandingan lain dari sistem setengah kompetisi.

Baca Juga: 125 PNS Terlibat Kasus Mafia Tanah, Wamen ATR Minta Tanah Dipakai dan Dirawat Secara Nyata
 
Mereka pun akhirnya bermain 0-0 karena tahu hasil imbang pun telah cukup untuk membawa keduanya mendapatkan jatah promosi.
 
Athletic News mengkritik pedas kolusi terang-terangan yang dilakukan kedua tim tersebut,
“Tim bisa melakukannya tanpa penjaga gawang, penyerang menjadi gelisah karena tugas mereka seperti tidak mencetak gol,”
 
Pada tahun 1915, pertandingan antara Liverpool dan Manchester United pun menimbulkan kecurigaan ketika MU menang 2-0. Setelah pertandingan, diduga bahwa sejumlah uang telah memengaruhi skor di pertandingan tersebut.

Baca Juga: Mantap! Berantas Mafia Tanah, Kementerian ATR Bentuk Satgas Anti Mafia
 
Federasi Sepakbola Inggris kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa pemain dari kedua belah pihak telah terlibat dalam pengaturan skor.
 
Akibatnya, sebanyak tujuh pemain dilarang berkecimpung di sepakbola seumur hidup sebagai hukumannya.
 
***

Editor: Sam

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x