Pemain Sepak Bola dengan Peran Nomor 10 Klasik Sudah Langka. Begini Evolusinya

19 Oktober 2023, 15:15 WIB
Fransesco Totti, contoh pemain dengan peran nomor 10 klasik/twitter/garistengah_id /

JURNAL SOREANG - Dalam sepak bola, beberapa pemain memiliki peran masing-masing sesuai dengan posisi. Bisa saja satu pemain dengan pemainnya punya peran yang sama. Contohnya di posisi bek, ada peran perusak. Perusak yang dimaksud adalah pemain dengan peran perusak penyerangan yang dilakukan pemain dari tim lawan. 

Dengan kelebihan pada intersep dan tekel, pemain dengan peran ini akan mendekati pemain tim lawan yang melakukan serangan. Dengan agresif, mereka akan merebut bola dari pemain lawan. 

Salah satu peran yang sangat langka di sepak bola saat ini adalah peran nomor 10 klasik. 

Baca Juga: 5 Mitos Teknologi yang Masih Dipercaya Banyak Orang, Salah Satunya Ukuran MegaPiksel

Pemain yang punya peran nomor 10 klasik biasanya ditempatkan di belakang striker atau gelandang serang. 

Kelebihan dari pemain ini ada pada penempatan posisi dan umpan yang bagus. Pada laga berlangsung, pemain ini selalu berada di luar kotak pinalti tim lawan jika tim sedang membangun serangan. 

Di Serie-A Italia, pemain legenda seperti mendiang Diego Maradona, Francesco Totti, hingga Kaka. Saat ini, peran 10 klasik sudah jarang ditemukan di sepak bola modern seperti sekarang. Mengapa? 

Dikutip Jurnal Soreang dari cuitan akun Twitter X Garis Tengah @garistengah_id yang diposting pada 4 Oktober 2023, peran nomor 10 klasik ini adalah sumber kreativitas tim sepak bola dari Italia. 

Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri Bakal Diperiksa Terkait Dugaan Pemerasan Eks Mentan SYL, Kapan?

Mereka ini disebut fantasista karena pemain ini yang mengimajinasikan serangan dan mewujudkannya pada laga di lapangan. Secara taktikal, pemain dengan peran ini disebut trequartista. 

Mengingat banyaknya tim yang menggunakan formasi 4-3-3 ala FC Barcelona dan Real Madrid, maka peran nomor 10 klasik sudah jarang karena terlihat perubahan formasi.

Sekadar informasi, pada saat jayanya formasi 4-3-3 ala FC Barcelona dan Real Madrid, kedua tim mengandalkan satu gelandang bertahan (Sergio Busquets dan Casemiro) dan dua gelandang tengah yang ada di kiri dan kanan gelandang bertahan (dalam hal ini Xavi serta Iniesta di FC Barcelona dan Luka Modric serta Toni Kroos di Real Madrid). Berkat sepak bola modern, peran 10 klasik berevolusi. 

Saat ini, penyerang atau pemain depan juga harus bisa bertahan. Pemain yang mempunyai peran nomor 10 klasik biasanya tersingkirkan karena mereka tidak membantu bertahan saat tim yang dibelanya diserang. 

Baca Juga: Dari RRT, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tiba di Riyadh, Arab Saudi, Apa Saja Agendanya?

Lagipula mereka hanya bekerja ketika tim mereka menyerang tim lawan. Disinilah peran nomor 10 klasik berevolusi. 

Dahulu, pemain nomor 10 klasik hanya bergerak secara vertikal di lapangan. Saat ini, mereka punya kebebasan untuk mencapai bola, menguasainya, hingga bergerak secara horizontal.

Ketika pelatih menggunakan formasi tiga gelandang bertahan, salah satu dari mereka yang akan menjadi pemain nomor 10 klasik. Contohnya Kevin de Bruyne di Manchester City dan Luka Modric di Real Madrid.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Beberapa Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler