7 Klub Kuda Hitam Eropa yang Pernah Menggemparkan Liga Champions, Musim Ini Giliran Napoli?

4 Oktober 2022, 20:00 WIB
Napoli, tampil luar biasa di Liga Champions 2022/2023 /twitter.com/@en_sscnapoli/

JURNAL SOREANG - Pada matchday pertama Liga Champions 2022/2023, secara mengejutkan finalis musim lalu Liverpool kalah telak 1-4 di kandang Napoli.

Saat itu, Napoli bahkan sudah unggul 4-0 di babak pertama atas klub pemilik 6 gelar Liga Champions itu.

Pada pertandingan berikutnya pun, Napoli berhasil meringkus Glasgow Rangers di Skotlandia dengan skor telak juga 3-0 sampai membuat klub Serie A Italia itu kini mantap berada di puncak klasemen Grup A Liga Champions 2022/2023.

Baca Juga: Tips 17 Cara Mengatasi Radang Tenggorokan, Begini Penjelasan Medis

Sepak terjang Napoli musim ini memang terbilang melakukan start yang cukup luar biasa.

Di Serie A Italia, kini klub berjuluk Il Partenopei itu pun sedang nyaman duduk di puncak klasemen, jauh meninggalkan AC Milan, Juventus dan Inter Milan.

Dengan performa yang cukup meyakinkan anak asuh Luciano Spaletti di awal musim ini, bukan tak mungkin pula Napoli bisa menjadi kuda hitam di panggung Eropa.

Baca Juga: 5 Film dengan Tema KDRT, Cocok Menjadi Rekomendasi karena Bersifat Edukatif dan Bukan Konten Prank

Liga Champions tak selamanya menjadi milik klub-klub elit nan kaya, sebab kompetisi ini pun pernah memiliki tim kejutan atau kuda hitam yang menggemparkan dalam sejarahnya, yang bisa saja jejaknya diikuti Napoli musim ini.

1. AS Monaco

Siapa yang tak terkejut dengan sepak terjang sensasional klub Perancis ini di Liga Champions musim 2003/2004?

Sejumlah klub top seperti Real Madrid dan Chelsea bahkan dipaksa mundur untuk memuluskan langkah tim kuda hitam ini lolos ke partai final.

Lolosnya Monaco ke laga pamungkas final Liga Champions musim itu juga jadi sejarah baru bagi tim yang saat itu dilatih oleh Didier Deschamps.

Baca Juga: 5 Talenta Muda Berbakat Milik Kanada yang Berpeluang Mentas di Piala Dunia 2022 Qatar, Siapa Saja?

Sayangnya di partai final menghadapi sesama kuda hitam, Porto, mereka kalah telak 0-3.

Meski begitu, kegemilangan Monaco musim 2003/2004 kemudian melahirkan bintang-bintang ternama seperti Patrice Evra, Ludovic Giuly, dan Emmanuel Adebayor di samping nama-nama senior seperti Fernando Morientes dan Dado Prso.

Nahas, 7 musim setelah itu, Monaco terdegradasi dari Liga Utama Perancis akibat ketidakstabilan tim menjaga kesehatan finansial yang berdampak kepada kualitas pemain dan permainan.

2. Deportivo La Coruna

Saat kebanyakan orang hanya mengenal Real Madrid dan Barcelona sebagai penguasa Spanyol, La Liga 2000/2001 pernah menghasilkan kejutan dengan Deportivo La Coruna sebagai juaranya.

Baca Juga: Mengenang Rene Higuita Kiper Tergokil di Piala Dunia, Scorpion Kick Jadi Andalan El Loco

Anak asuh Javier Irrureta tersebut bahkan dua kali mencapai perempat final Liga Champions pada periode itu di musim 2000/2001 dan 2001/2002.

Sejumlah pemain yang akhirnya semakin dikenal seperti Roy Makaay, Diego Tristan hingga Walter Pandiani ini pun sanggup melangkah sampai babak semifinal Liga Champions 2003/2004.

Sayang, siring tak tertandinginya Madrid-Barca di era 2010-an, Deportivo nyaris lenyap dari popularitas.

Klub yang bermarkas di Estadio Riazor itu bahkan mengalami kebangkrutan tahun 2013 yang mengakibatkan mereka kini hanya jadi klub papan tengah La Liga.

3. Oympique Lyon

Sebelum adanya kekuatan PSG, Liga Perancis terlebih dulu diwakili Lyon di pentas Eropa pada periode 2000 hingga 2010-an.

Baca Juga: Sejarah Penggunaan dan Efek Bahaya Gas Air Mata, Faktor yang Diduga Jadi Penyebab Tragedi Kanjuruhan Malang

Lyon yang memang mendominasi Ligue 1 saat kurun waktu tersebut, juga mampu menjadi kuda hitam di panggung Liga Champions.

Bersama Juninho Pernambucano, Lyon tiga kali berturut-turut melangkah sampai babak perempatfinal dari 2003/2004.

Lyon bahkan mencapai semifinal Liga Champions 2009/2010, satu musim usai ditinggal Karim Benzema.

Sayangnya, seiring dominasi PSG yang tak henti-hentinya belanja pemain bintang, meredupkan nama Lyon sebagai salah satu tim yang bernah bersinar di ajang Eropa.

4. Valencia

Dua kali mencapai final, dua kali Valencia harus puas hanya menjadi runner-up Liga Champions musim 1999/2000 dan 2000/2001.

Baca Juga: Prediksi Chelsea vs AC Milan di Liga Champions, Simak Head to Head, Link Streaming dan Susunan Pemain

Valencia era kepaltihan Hector Cuper itu memang begitu superior bersama bintang-bintang pada masanya seperti Gaizka Mendieta, Santiago Canizares, Pablo Aimar, hingga John Carew.

Sayangnya, Valencia yang kerap menghasilkan bibit-bibit pemain top ini semakin kehilangan pamornya, baik di La Liga apalagi Liga Champions.

Masalah finansial, pergantian kepemilikan, hingga sering dicomotnya para pemain muda mereka membuat klub berlogo kelelawar ini sudah kehilangan status tim hebat.

5. Bayer Leverkusen

Bicara final Liga Champions musim 2001/2002, mungkin yang identik lebih diingat adalah gol tendangan volly Zinedine Zidane.

Baca Juga: Berapa Hadiah Uang Piala Dunia 2022 Qatar? Berikut Rinciannya

Akan tetapi, satu yang sering luput dari ingatan adalah perjalanan Bayer Leverkusen pada musim itu.

Leverkusen yang mesikipun kalah di final kala itu, sukses mengisi wakil Bundesliga ketika Bayern Munchen di musim itu yang juga sebagai juara bertahan, tersingkir di perempatfinal.

Leverkusen kala itu juga menghasilkan sejumlah pemain top seperti Michele Ballack, Lucio, Ze Roberto, hingga Dimitar Berbatov.

6. Leeds United

Sebelum klub-klub Inggris mencapai kejayaan dan popularitasnya di di pertengahan 2000 hingga sekarang, Leeds pernah lebih dulu melakukan hal itu.

Baca Juga: Ada-Ada Aja! Burung Merpati Dicekok Narkoba Supaya Menang Kontes, Polisi Bekuk 3 Tersangka dan Sita 3 Kg Ganja

Diperkuat pemain-pemain seperti Mark Viduka, Harry Keewel, hingga Alan Smith, Leeds pernah menjadi tim kuat baik di Liga Inggris maupun Liga Champions.

Musim 2000/2001 mereka selangkah lagi mencapai final andai tidak kalah dari Valencia. Lebih jauh lagi, dalam sejarahnya mereka pernah mencapai final di Liga Champions 1974/1975.

Nahasnya, kini Leeds sudah benar-benar tidak ternasuk lagi ke dalam jajaran top elit Liga Inggris.

Baca Juga: Tanggapan Kerabat Lesti Kejora hingga Warga Cianjur Soal Dugaan KDRT Rizky Billar, Guru SMP: Sudah Feeling

Kebangkrutan pada 2004 menjadi awal hancurnya prestasi Leeds yang kemudian harus lama mendekam di divisi 2 setelah terdegradasi.

7. Villareal

Tim berjuluk Kapal Kuning tersebut memiliki cukup banyak sejarah manis di Liga Champions kendati belum berhasil sampai di partai final.

Villarreal dua kali sanggup mencapai babak semifinal seperti musim 2021/2022 ini yang di antaranya sukses menundukan tim-tim kuat seperti Juventus dan Bayern Muenchen.

Seblumnya pada 2005/2006 juga lebih dulu merangkai langkah serupa dengan berhasil mengalahkan Inter Milan di perempat final.
***

 

 

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Transfermarkt

Tags

Terkini

Terpopuler