JURNAL SOREANG - Penggemar sepakbola di awal tahun 2000-an mungkin cukup familiar dengan nama Byron Moreno, sosok yang identik dengan kontroversinya di Piala Dunia 2002.
Byron Moreno ditugaskan sebagai wasit dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2002 antara tuan rumah Korea Selatan menghadapi Italia.
Namun, pertandingan babak knock-out Piala Dunia 2002 itu berlangsung dengan kontroversial hampir di sepanjang laga.
Baca Juga: Tatap Gelar Juara, Persib Bandung Ingin Raih Poin Maksimal Saat Menjamu Persela Lamongan
Byron Moreno dituding tak berlaku adil yang membuat Italia akhirnya tersingkir dari Piala Dunia 2002.
Setelahnya, Byron Moreno langsung menjadi musuh nomor satu bagi seluruh masyarakat Italia, bahkan dunia.
Seusai Piala Dunia, Moreno kembali ke Ekuador. Sang pengadil lapangan tetap menjalankan tugas di kompetisi domestik seperti biasanya.
Baca Juga: Indra Kenz Terancam 20 Tahun Penjara Setelah Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Judi Online Binomo
Di negaranya, dia juga sempat mengalami sejumlah kejadian kontroversial saat menjalankan mandat sebagai pengatur pertandingan.
September 2002, Moreno dihukum 20 laga karena membuat kesalahan dalam penghitungan waktu pertandingan ketika klub LDU Quito melawan Barcelona de Guayaquil di Primera Division.
Dia memberi tambahan waktu 13 dari yang seharusnya 6 menit sehingga Quito menang 4-3 setelah mencetak dua gol di waktu tambahan yang ilegal tersebut.
Setelah terbebas dari skorsing, Moreno kembali mendapatkan hukuman. Dia dilarang memimpin pertandingan sebanyak 3 kali setelah mengusir tiga pemain Deportivo Quito ketika imbang 1-1 dengan Deportivo Cuenca.
Mendapat banyak sekali kecaman dan serta hukuman yang menanti, Moreno akhirnya mengibarkan bendera putih.
Moreno memutuskan mengundurkan diri dari sepakbola dan menyudahi kariernya sebagai wasit profesional, walaupun nyatanya ia tidak mencerminkan profesionalitas.
Akibatnya, FIFA tidak bisa mengambil sikap terkait laga kontroversial di Piala Dunia 2002 lantaran Moreno bukan lagi anggota komunitas sepakbola.
Tak habis pikir, usai pensiun dari sepakbola, Moreno ternyata tidak kapok membuat kontroversi.
Pada 2010, dia ditangkap otoritas keamanan Amerika Serikat saat mendarat di Bandara New York City dengan tuduhan menyelundupkan kokain 6 kg. Barang haram itu disembunyikan di celana dalamnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Persib Bandung VS Persela Lamongan, Malam Ini Langsung
Setelah menjalani sidang, Moreno dinyatakan bersalah atas penyelundupan narkoba yang membuatnya divonis penjara 2,5 tahun.
Ia kemudian menghirup udara bebas dengan syarat dideportasi ke Ekuador serta dilarang masuk Amerika Serikat seumur hidup.
Diketahui, kini pria asal Ekuador itu menjadi penyiar radio dan podcast seperti yang ia cantumkan di biodata akun media sosialnya Twitter @ByronMorenoR dan Instagram @byronmore767.
***