JURNAL SOREANG – Piala dunia memang ajang bergengsi dalam dunia persepak bolaan, sehingga yang menjadi target utamanya kemenangan bukan kekalahan dalam piala dunia.
Ada banyak peristiwa yang mengejutkan dalam dunia sepakbola, seperti kesalahan yang disengaja, cedera yang membuat pemain harus dikeluarkan kelapangan, agar terjadi kekalahan pada tim musuh.
Dari kekalahan tersebut tidak sedikit menimbulkan peristiwa yang tercatat dan diabadikan dalam cerita piala dunia, dan nyawa sebagai taruhannya. Seperti yang dialami salah satu pemain ini.
Sebagaimana yang dikutip JURNAL SOREANG dari buku 1001 Olahraga Aneh, Unik, Dan Top Dunia, berikut ulasan peristiwanyanya.
1. Korea Selatan vs Italia (Korea & Jepang, 2002) Korea Mengejutkan Italia Lagi
Sebelumnya Korea Utara mengejutkan Italia dan dunia di Piala Dunia 1966. Waktu itu Korea Selatan menjadi penyebab kekalahan Italia.
Pemain Korea yang bermain untuk klub seri A, Perugia, Ahn Jung-Hwan, mampu menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan dilanjutkan melalui perpanjangan waktu setelah sempat tertinggal dari gol Christian Vieri.
Ahn, yang sebelumnya gagal mengeksekusi penalti, berhasil menjebol gawang Italia dengan satu sundulan. Sebuah kemenangan besar bagi Korea dan sebuah kekalahan terburuk di Piala Dunia yang pernah diderita Italia.
Wasit Byron Moreno dari Ekuador kemudian menjadi incaran dan tersangka utama bagi kekalahan Italia. Begitu juga dengan nasib Ahn di Italia, pelatih Perugia, Serse Cosmi, tidak ingin ada di timnya.
2. Italia vs Amerika Serikat (Italia, 1934) Wasit Hormat ala Nazi
Turnamen tahun itu menjadi alat untuk mempromosikan fasisme ke seluruh dunia. Beberapa cerita mengenai keberpihakan wasit terhadap Italia masih melegenda hingga sekarang.
Ketika itu wasit sangat membantu tim tuan rumah, bahkan dalam pertandingan semifinal melawan Austria, wasit sengaja menyundul bola ke arah pemain Italia.
Akan tetapi, semua itu tidak terbukti, mengingat tahun itu kamera yang digunakan belum canggih. Yang jelas tim Italia saat itu terdiri atas satu orang Brasil, satu orang Uruguay, dan empat orang Argentina.
Formasi itu atas perintah Mussolini untuk melakukan "tugas negara." Lebih arogannya, Musolini mengancam akan membunuh semua pemain Italia jika negaranya fidak menjadi juara Piala Dunia.
Akan tetapi, akhirnya Italia menjadi juara. Di balik segala hal baik dari Piala Dunia 1934, satu hal yg paling menarik adalah ketika persiapan pertandingan pembukaan antara Italia vs Amerika Serikat.
Wasit dan para asistennya memberikan penghormatan ala Nazi kepada Mussolini yang berada di yacht-nya.
Baca Juga: Untuk Besok Persija Vs Persita, Maman Abdurahman CS Perkuat Lini Pertahanan dari Belakang
3. Kolombia vs Amerika Serikat (USA, 1994) Gol Bunuh Diri Escobar
Berhati-hatilah kesalahan di Piala Dunia, mungkin saja nyawa menjadi taruhannya. Tim yang dipimpin oleh Carlos Valderrama ini merupakan salah satu tim favorit juara.
Mereka datang dengan membawa CV kemenangan 5-0 atas Argentina, tetapi yang terjadi mereka kalah 1-2 dari tuan rumah. Gol kekalahan mereka dicetak pemain belakang mereka sendiri, Andreas Escobar.
Sepuluh hari kemudian, Escobar tewas ditembak seorang tak dikenal dengan 12 peluru di tubuhnya. Pelakunya ternyata seorang pembunuh bayaran yang disewa bandar judi karena Escobar menyebabkan mereka kalah besar.
Baca Juga: Ichal Muhammad Mengaku Diancam Keselamatannya, Setelah Bongkar Gelapnya Dunia Trading Binary Option
4. Inggris vs Argentina (Prancis, 1998) Tendangan Beckham
10 Macan Heroik dan Satu Orang Anak Bodoh" begitulah judul yang menghiasi tabloid-tabloid di Inggris sehari setelah Beckham dianggap sumber kegagalan Inggris mengalahkan Argentina. Ketika skor masih berimbang 2-2, Beckham dijatuhkan kapten Argentina, Diego Simeone.
Sementara masih terduduk di lapangan, Beckham menendang Simeone berusaha berdiri, hal itu menyebabkan Simeone yang sedang terjatuh kesakitan. Sayangnya, kejadian itu berlangsung tepat di hadapan wasit Kim Nielsen.
Simeone kemudian mengakui bahwa ia sengaja membuat Beckham dikeluarkan oleh wasit. "Dia menendang saya ketika saya sedang berusaha untuk berdiri," kata Simeone. "Tentu saja saya mengambil keuntungan dari hal itu. Saya pikir orang lain akan melakukan hal yang sama," lanjutnya lagi.
Ketika Beckham kembali ke Inggris, la disambut berbagai ejekan, ancaman, dan caci maki. Akan tetapi, ia berhasil membalas seluruh dendam itu pada tahun 2002, ia mencetak gol melalui titik penalti dan membuat Argentina harus pulang lebih dahulu.***