Lika-Liku Stadion JIS Kandang Baru Persija Jakarta, Dari Era Sutiyoso, Jokowi Hingga Anies Baswedan

16 Januari 2022, 19:45 WIB
Ilustrasi, tampak pembangunan stadion Jakarta Internasional Stadium (JIS). /Instagram @dkijakarta

JURNAL SOREANG – Rencana puluhan tahun akhirnya terlaksana, stadion bertarap Internasional telah berdiri kokoh yang bernama Jakarta Internasional Stadium (JIS).

Stadion ini kabarnya akan menjadi rumah baru bagi klub kebanggan ibu kota, Persija Jakarta.

Meski Jakarta sudah memiliki stadion bertarap internasional yaitu Gelora Bung Karno (GBK), namun stadion yang memiliki sejarah panjang ini dirasa terlalu sakral untuk dijadikan kandang Persija Jakarta.

Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Palembang dan Sekitarnya, Senin 17 Januari 2022

Pembangunan JIS ini juga sekaligus memenuhi janji dari Anies Baswedan kepada Jakmania ketika kampanye.

Pemerintah DKI Jakarta menargetkan peresmian stadion akan dilaksanakan pada akhir bulan Desember tahun 2021.

Namun, tidak terlaksana karena proses pembangunan masih belum beres karena menghadapi beberapa konflik.

Dibalik kemegahan JIS, terdapat cerita panjang dan penuh lika-liku mengiringi pembangunan stadion yang kabranya akan setara dengan Allianz Arena, kandang klub liga Jerman Bayern Munchen.

Baca Juga: Bersikaplah Optimis, Prediksi Kartu Tarot Capricorn, Aquarius dan Pisces Fase Minggu Ketiga Januari 2022

Rencananya stadion berkapasitas 82 ribu kursi ini, akan menjadi icon baru kota Jakarta, bahkan disebut-sebut akan mengalahkan kemegahan GBK.

Terlepas dari itu, pembangunan JIS ini memang terlaksana di era Anies Baswedan, tetapi rencana pembanguna stadion ini sudah ada sejak lama.

Muulai dari era Sutiyoso, mantan gubenrun Dki Jakarta yang menjabat selama dua periode, yaitu tahun 1997-2007.

Ketika masih menjabat menjadi Gubernur, Sutiyoso telah bermimpi ingin membangun stadion untuk dijadikan kandang Persija Jakarata.

Baca Juga: Makin Memprihatinkan, Tsunami Menyebabkan Komunikasi di Tonga Terputus

Namun ketika tahun 1998-2000an, Indonesia mengalami krisis moneter, hal itulah yang membuat rencana Sutiyoso tidak terlaksana.

Rencana pembangunapun mulai tersususn ketika memasuki era Fauzi Bowo pada tahun 2007.

Pada tahun 2008 kawasan Taman BMW memiliki luas total hingga 66,6 hektar,kawasan tersebut merupakan aset Pemprov DKI Jakarta yang berasal daru utang penyediaan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum tujuh perusahaan swasta berdasarkan berita acara serah terima pada 8 Juni 2007.

Dari lahan 60 hektaran tersebut, akhirnya lahan seluas 26,5 hektar di akui secara fisik, dengan tujuan pembebasan lahan pada awal Oktober Pemprov Dki Melakukan penggusuran terhadap pemukiman liar yang ada di area taman BMW.

Baca Juga: Jadi Daya Tarik Wisata, Inilah Pariwisata yang Timbul akibat Tsunami Jepang, Minat Berkunjung?

Warga sempat meminta untuk direlokasi, daripada asal gusur dengan kata lain pemerintah menyediakan lahan ganti sebagai tempat tinggal baru. Tetapi tidak terwujud.

Pembangunan dimulai pada tahun 2009, waktu itu pembangunan stadion hanya akan mencangkup 40.000 kursi penonton.

Selain itu akan dibangun juga lapangan voli pasir dan sepak bola pasir untuk acara resmi, serta ditambah dua lapangan terbuka untuk umum.

Pembangunan itu harus terhenti, karena muncul beberapa konflik sengketa dan harus segera terselaiskan sebelum pembangunan itu dilanjutkan.

Baca Juga: Lakukan Apa yang Bisa Dilakukan, Prediksi Kartu Tarot Libra, Scorpio dan Sagitarius Fase Minggu Ketiga Januari

Barulah pada era Jokowi, 12,5 hektar lahan bisa dibebaskan dari sengketa. Jokowi waktu itu berani menjamin bahwa status sebagian dari tanah itu sudah bukan sengketa lagi.

Apabila ada warga yang merasa dirugikan, Jokowi mengatakan silahkan mengajukan gugatan ke pengadilan.

Tidak ada kejelasan mengenai sisa dari 12,5 hektar dari Pemprov Jakarata, dan masih belum diketahui sisanya milik siapa.

Ketika dirasa sudah aman, Pemprov Jakarta kembali membangun stadion yang megah bertaraf internasional.

Baca Juga: Ungkapkan Rasa Syukur, Prediksi Kartu Tarot Cancer, Leo dan Virgo Fase Minggu Ketiga Januari 2022

Tetapi, baru berjalan beberapa bulan, sudah muncul konflik baru lagi, mengenai sengketa tanah tersebut.

Akhirnya pembangunan itu kembali dihentikan karena, sengekta tanah yang masih terus bergulir.

Baru pada era Anies Baswedan pembanguna itu dilanjutkan kembali tanpa halangan apapun, karena status tanah sudah dimenangkan oleh Pemprov Jakarta.

Anies Baswedanpun mengubah sedikit rencana pembanguna stadion, yang tadinya hanya berkapasitar 40 ribu bangku penonton, sekarang menjadi 82 ribu kursi penonton.

Baca Juga: Lakukan Pelanggaran, PT Sinerga Nusantara di Kabupaten Bandung Barat Disegel

Dengan segala lika-liku kontroversinya, sekarang Jakarta Internasonal Stadium sudah berdiri megah dan mewah.

Dari pembangunan stadion ini, pemerintah Pemprov Jakarta terlalu sibuk mengurus sengekta lahan, hingga lupa memberikan tempat baru untuk warga yang mengalami penggusuran.***

Editor: Rustandi

Sumber: YouTube Starting Eleven

Tags

Terkini

Terpopuler