Bonus Atlet Peparnas Dikenakan Pajak Progresif yang Besar, Kontingen NPCI Jabar Layangkan Nota Keberatan

8 Desember 2021, 12:41 WIB
Supriatna Gumilar, Ketua umum NPCI Jawa Barat saat memberikan keterangan kepada awak media /Rustandi /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Kekecewaan tampak dari raut wajah para atlet, pelatih dan Official Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI saat mencairkan bonus.

Kekecewaan tersebut, terlihat setelah mengetahui bonus perjuangan Peparnas XVI Papua 2021 lalu dikenakan pajak progresif saat pencari didiapora melalui bank BJB, Selasa 7 Desember 2021.

"Boro-boro gembira karena mendapatkan bonus, yang ada kecewa karena besaran pajak yang dikenakan terlalu besar," kata salah seorang kontingen, kepada wartawan.

Baca Juga: Terungkap! Mengapa Tiara Putri Aiko Jepang Sangat Mirip dengan Milik Putri Korea yang Telah Wafat?

Menurutnya, semua kontingen NPCI Jabar kecewa karena pajak yang dikenakan terlalu besar. Sehingga, semuanya setuju untuk mengajukan surat keberatan kepada Dirjen pajak dan pemprov Jabar.

Menanggapi hal tersebut, Supriatna Gumilar, Ketua umum NPCI Jabar segera mengambil langkah dengan mengumpulkan semua manajer, pelatih dan atlet.

"Sebagai pimpinan di NPCI Jabar, saya harus menagkap raut kekecewaan atlet saya ini dan mencari solusi yang terbaik," kata Supriatna Gumilar saat dimintai komentarnya.

Kang Supri, sapaan akrab ketum NPCI Jabar menjelaskan, menyikapi kekecewaan semua kontingen atas penerapan pajak, pihaknya langsung mengumpulkan seluruh manajer cabor.

Baca Juga: Menjadi Aktivis HAM, Inilah Fakta Putri Saudi Basmah Binti Saud yang Dipenjara dan Dicap Pembangkang

Dikumpulkannya seluruh manajer cabor, kata Kang Supri, untuk mendapat masukan dan mengambil sikap atas penerapan besaran pajak progresif pada pencairan bonus atlet Peparnas.

"Saya kumpulkan para manejer untuk mendapatkan masukan terkait pajak itu. Saya juga minta agar para manajer mengumpulkan buku tabungan dan ATM yang sudah diterima para atlet dan pelatih agar tidak digunakan dulu," jelasnya.

"mereka mengeluh, karena besaran pajak dinilai terlalu 'mencekik'. Sehingga perlu segera disikapi, dan dicarikan solusi terbaiknya," katanya.

Kang Supri mengatakan, inti dari pertemuan para manejer tersebut memutuskan berita acara keberatan dengan besaran pajak yang diterapkan.

Baca Juga: Waduh! Tim Bulutangkis Indonesia Mundur Dari Kejuaraan Dunia 2021, Netizen: Ah, sayang banget, Bukan Omicron!

"Mereka memutuskan semua manajer melayangkan surat keberatan atas pemotongan pajak yang dinilai terlalu besar," jelasnya.

Menurutnya, semua kontingen meminta NPCI Jabar untuk memfasilitasi pengajuan nota keberatan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga dan Direktorat Jendral (Dirjen) Pajak Jawa Barat.

"Pada nota keberatan itu, semua manejer cabor meminta untuk men-nol kan pajak merujuk pada pemberian bonus di Paralimpiade Tokyo 2021 yang diberikan Bapak Presiden," tegasnya.

Nota keberatan tersebut, kata Kang Supri, akan dilayangkan kepada Dispora dan Dirjen Pajak secepatnya.

Baca Juga: Cek Fakta! Fatih Ali Shah Qajar, Raja Kedua Iran yang Dikabarkan Miliki 1.000 Istri, Berikut Lengkapnya

"Kita akan layangkan secepatnya. Saya pribadi dan pimpinan NPCI Jabar tidak mau para atlet dan pelatih terlalu larut ‘gaduh’ dengan persoalan pajak yang sangat mencekik ini,’ pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler