Hanya Minta Maaf di Selembar Kertas, Marcus Gideon: Tanggung Jawab BWF Harusnya Bisa Lebih dari Sekadar Surat

23 Maret 2021, 16:54 WIB
Pasangan ganda putra Marcus-Kevin (Minion). Menurut Marcus, tanggung jawab BWF seharusnya bisa lebih dari sekadar surat / Instagram @marcusfernaldig /

JURNAL SOREANG — Atlet badminton Indonesia kini telah kembali ke tanah air dari Inggris. Salah satu atlet ganda putra, Marcus Gideon berkata bahwa seharusnya tanggung jawab BWF bisa lebih dari sepucuk surat.

Pernyataan tersebut ia sampaikan pada acara penyambutan atlet badminton Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Senin, 22 Maret 2021.

"Menurut saya, harusnya masalah ini harus diperjelas ya. Kami maunya ada pertanggungjawabannya tidak hanya melalui surat," ujar Marcus, seperti dikutip JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari akun Twitter @INABadminton, Selasa, 23 Maret 2021.

Pasangan dari Kevin Sanjaya ini melanjutkan, dirinya ingin pertanggungjawaban yang lebih jelas lagi dari organisasi Badminton World Federation (BWF)."Karena pertandingan menuju Olimpiade semakin sedikit. Takutnya nanti ada apa-apa di jalan, BWF lepas tangan lagi seperti ini," tutur Marcus.

Senada dengan Marcus, atlet ganda putri Greysia Polii mengatakan, BWF terkesan tidak bertanggung jawab, terhadap kejadian yang menimpa atlet Indonesia di Yonex All England 2021.

Baca Juga: Bangkit dari Kisruh All England, Tim Bulutangkis Indonesia Siap Taklukkan Olimpiade Tokyo 2021

Baca Juga: All England Jadi Catatan Pahit, Tim PBSI Pulang dengan Aman dan Bermartabat

"Ini adalah suatu pelajaran besar buat kita semua, terutama buat BWF," ucap Greysia.

Greysia menuturkan, BWF seharusnya bisa lebih memperhatikan atlet-atletnya. Atlet badminton adalah aset bagi BWF, yang harus diperlakukan dengan lebih baik lagi.

"Menurut saya, BWF harus bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan. Seharusnya mereka bisa merespon situasi yang kami alami kemarin dengan lebih baik," ujarnya.

Diketahui, selembar surat tersebut diberikan BWF kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

Baca Juga: Akhir Cerita 'Pengusiran Tim All England Indonesia, BWF Cukup Minta Maaf

Baca Juga: Wow! Balas Kisruh All England, Ridwan Kamil Akan Bertanding Bulu Tangkis Dengan Dubes Denmark

Melalui surat tersebut, BWF berjanji dan berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan yang telah mereka lakukan.

“Presiden BWF tahu bahwa bulu tangkis adalah olahraga kebanggaan Indonesia. Bahkan saat ia masih menjadi atlet, Poul sempat merasakan kehangatan dan suasana pertemanan dengan atlet-atlet badminton di Indonesia," ucap Menpora Zainudin Amali, sebagaimana dikutip JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari website Kemenpora.

Zainudin Amali melanjutkan, dalam surat tersebut BWF telah menyadari segala sesuatunya. BWF berjanji akan lebih mempersiapkan diri, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini.

Baca Juga: Respon Atlet Badminton Indonesia Usai ‘Diusir’ dari All England: Kena Prank atau BWF Bercanda?

Baca Juga: DPR pun Bersuara Soal Indonesia didepak di All England, Ini Permintaannya

"Kejadian di All England ini menjadi pelajaran yang sangat berharga," ucap Zainudin.

Menurut Zainudin, bulu tangkis adalah cabang olahraga yang disiapkan untuk 'grand design' olahraga nasional. Bahkan, bulu tangkis ada di urutan pertama dari 14 cabor unggulan.

Itulah kenapa pemerintah sangat berkepentingan dan merespon dengan cepat permasalahan yang telah terjadi di Yonex All England 2021.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler