Waspada Jawa Tengah bagian selatan hadapi potensi hujan ekstrem, Cilacap Sudah Terkena Banjir

- 30 Oktober 2020, 10:53 WIB
Tim gabungan melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Kroya, Kamis 29 Oktober 2020
Tim gabungan melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Kroya, Kamis 29 Oktober 2020 /Basarnas Cilacap

JURNAL SOREANG- Warga masyarakat diminta waspada dengan adanya cuaca ekstrem akibat La Nina. Hujan lebat hingga ekstrem masih berpotensi terjadi khususnya di  wilayah Jawa Tengah bagian selatan yakni  Kabupaten Cilacap dan sekitarnya.

Hal ini dikatakan Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, seperti dikutip dari ANTARA, Jumat, 30 Oktober 2020.

"Hujan yang terjadi sejak Senin,  26 Oktober,  cukup ekstrem, terutama untuk wilayah Cilacap bagian timur dan selatan. Curah hujannya rata-rata di atas 100 milimeter," kata Teguh.

Baca Juga: Kamis Pagi, Sinabung Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran (APG)

Menurut Teguh, hujan lebat hingga ekstrem sekarang masih terkonsentrasi di wilayah timur Cilacap termasuk Kabupaten Banyumas bagian selatan dan Kebumen dan menimbulkan bencana di daerah tersebut.

"Kondisi cuaca ekstrem semacam itu  juga berpotensi terjadi di wilayah barat Kabupaten Cilacap dan sekitarnya karena fenomena La Nina moderat yang memicu peningkatan curah hujan masih berlangsung hingga November," tuturnya.

Diharapkan fenomena La Nina moderat pada bulan Desember, dan dua bulan awal tahun 2021 yakni Januari Februari diharapkan sudah mulai melemah.

Baca Juga: Kades Ini Ajak Warga Ramaikan Warung Bakso Milik Korban Meninggal Covid-19 Saat Dibuka Kembali

"Karena adanya La Nina ini sehingga kami mengimbau masyarakat di wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah, terutama yang bermukim di daerah rawan longsor, tetap waspada. Hal ini  mengingat puncak musim hujan diprakirakan berlangsung Desember 2020 hingga Februari 2021," katanya.

Lebih jauh Teguh meminta masyarakat mulai Oktober sampai Februari 2021 ini harus waspada terhadap bencana alam hidrometeorologi.

"Selain karena efek La Nina, hujan lebat hingga ekstrem yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Cilacap, Banyumas, serta Kebumen pekan ini terjadi karena pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif dan masuk ke wilayah perairan Indonesia serta belokan angin," katanya.

Baca Juga: Ini Tata Cara Berdoa agar Mustajab. Baik Sangka dan Yakin Adalah Terpenting

Menurut dia, kombinasi dari tiga gangguan tersebut menyebabkan hujan turun dengan intensitas tinggi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan menyebabkan bencana di Cilacap, Banyumas, dan Kebumen.

SementRa itu dalam kesempatan terpisah, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional (KPP Basarnas) Cilacap,  Mulwahyono mengatakan,  Basarnas Cilacap telah menyiagakan personel di Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, untuk membantu mengevakuasi warga yang terdampak banjir.

"Wilayah Kroya pada hari Kamis, 29 Oktober 2020 pukul 15.00 WIB masih diguyur hujan sehingga dimungkinkan debit airnya akan naik. Oleh karena itu, kami mengimbau warga di wilayah terdampak banjir agar selalu siaga dan segera mengungsi ketika debit airnya naik," katanya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x