KH Adbullah Syukri Zarkasyi, Wafat. Ini lah Kata-Kata Mutiara Penyemangat Bangsa

- 22 Oktober 2020, 03:00 WIB
Pengasuh Ponpes Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi Wafat, Hidayat Nur Wachid Sampaikan Pesan Ini Kabar duka datang dari keluarga besar pondok pesantren Darussalam Gontor, Kabupaten Ponorogo. Pengasuh Pondok Pesantren, KH Abdullah Syukri Zarkasyi dikabarkan meninggal sore tadi.  Beredar pesan berantai yang menginformasikan meninggalnya pengasuh pondok pesantren Darussalam Gontor tersebut, berikut isinya.
Pengasuh Ponpes Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi Wafat, Hidayat Nur Wachid Sampaikan Pesan Ini Kabar duka datang dari keluarga besar pondok pesantren Darussalam Gontor, Kabupaten Ponorogo. Pengasuh Pondok Pesantren, KH Abdullah Syukri Zarkasyi dikabarkan meninggal sore tadi. Beredar pesan berantai yang menginformasikan meninggalnya pengasuh pondok pesantren Darussalam Gontor tersebut, berikut isinya. /
  •  


JURNAL SOREANG- Inna lilaahi wainna ilaihibraji'uun. KH Adbullah Syukri Zarkasyi, MA, pimpinan sekaligus pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorgo, Jawa Timur berpulang ke Rahmatullah pada Rabu, 21 Oktober 2020. sekitar pukul 15.50 WIB. Tepat sehari sebelum Hari Santri Nasional.

Informasi resmi dari Humas Pondok Modern Darussalam Gontor maupun kalangan alumni, KH Abdullah Syukri Zarkasyi meninggal dalam usia 78 tahun karena menderita sakit.

KH Abdullah Syukri Zarkasyi merupakan putra pertama dari KH Imam Zarkasyi, salah satu trimurti pendiri Pondok Modern Gontor.

Baca Juga: Jumlah Koleksi Buku Perpustakaan Kabupaten Bandung, Jauh dari Standar Perpustakaan Daerah


"Mohon doanya semoga dosanya diampuni, dan amal ibadahnya diterima Allah SWT, dan semoga husnul khatimah," kata pejabat Humas Pondok Modern Gontor, Mujib Abdurahman dikonfoirmasi melalui layanan perpesanan whatsapp.

Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai sakit yang diderita almarhum KH Syukri. Mujib lebih banyak memaparkan rekam jejak tokoh pendidikan Islam modern yang lahir pada 19 September 1942 tersebut.
"Beliau lahir di Gontor pada tanggal 19 September 1942. Beliau adalah Putra pertama dari KH. Imam Zarkasyi salah seorang Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor," ujarnya.

Lahir di lingkungan pesantren yang memiliki kultur pendidikan kuat, KH Abdullah Syukri Zarkasyi dikenal sebagai sosok yang kutu buku. Ia rajin membaca, terutama ilmu-ilmu tentang dunia Islam.

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 Hari Ini Capai 373.109. DKI Jakarta Tetap Tertinggi

Almarhum menamatkan sekolah dasar di Desa Gontor pada 1954. Setelah menamatkan Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) di Pondok Modern Darussalam Gontor pada 1960, KH Abdullah Syukri Zarkasyi melanjutkan studi di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga mendapatkan gelar Sarjana Muda tahun 1965.

Sedangkan gelar Lc. didapat dari Al Azhar University Kairo, Mesir pada 1976. Kemudian melanjutkan studi di lembaga yang sama hingga meraih gelar MA pada tahun 1978.

Sedangkan Doctor Honoris Causa diterimanya pada 2005 dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca Juga: Waspada La Nina, Jawa Barat Paling Rawan Bencana Alam

KH Syukri juga aktif di dunia pergerakan dan organisasi berlatar belakang Islam. Ia tercatat pernah menjadi pengurus HMI cabang Ciputat, Jakarta (1964), pengurus Himpunan Pelajar Islam di Kairo, Mesir (1971), pengurus PPI di Denhag, Belanda (1975), dan Pimpinan Pondok Modern Gontor (1985 – sekarang).

Ada banyak pesan dan kata-kata mutiara yang selalu digaungkan Almarhum kepada asatiz (para guru), para aantri, maupun komponen bangsa lainnya. Seperti, orang yang tidak MAU APA-APA, tidak akan MENDAPAT APA-APA, maka ia tidak akan BISA APA-APA, dan akhirnya pun, ia tidak akan JADI APA-APA.

Baca Juga: Tak Perlu Cemas, Mahasiswa FIK TelU Gunakan Aplikasi Hadapi TA Di Tengah Pandemi

Pesan lainnya, "Hanya pejuanglah yang tahu arti sebuah perjuangan, dan hanya orang-orang pentinglah yang tahu arti sebuah kepentingan".

Kalimat lain dari Almarhum yang patut direnungkan asalah, "Pemimpin yang mengkader berarti pemimpin yang tidak takut disaingi, berarti juga pemimpin yang senang apabila muncul orang-orang yang lebih baik dari dirinya untuk nantinya bisa melanjutkan kepemimpinannya".

Almarhum juga menekankan agar "Jadilah manusia! Kuat iman, kaya ilmu, kaya jasa dan kaya harta. Semoga dirimu sama dengan seribu orang bahkan sejuta".

Baca Juga: Cegah Klaster Baru Covid-19, BPBD Kabupaten Bandung Siapkan Titik Pengungsian Baru Korban Banjir

Almarhum juga selalu menekankan,"Orang besar adalah orang-orang yang berada di kampung atau surau kecil, tetapi dia mendidik dan berjuang dengan penuh keikhlasan, istiqomah, dan kesungguhan, yang tidak kalah surganya dengan orang-orang di tingkat nasional.

Kata-kata mutiara lain dari Almarhum yang seharusnya menjadi pengingat para pemimpin adalah ,"Apabila dalam tempo 5 tahun atau 8 tahun, seorang pemimpin tidak ada prestasi, berarti dia tidak pernah ada kerja keras".

Yang lainnya adalah,"Banyak jalan menuju kesuksesan, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Dan kuncinya adalah berpikir keras, bekerja keras, bersabar keras, dan berdoa keras".***

Editor: Sarnapi

Sumber: Dari berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x