Network
Pertama, perlu diingat bahwa Indonesia masih kekurangan nakes. Menurut data Kemenkes, perbandingan ideal nakes per 1.000 penduduk adalah 1:1.000. Tapi, kenyataannya, perbandingan nakes di Indonesia masih jauh dari ideal.
Kehadiran nakes asing memang bisa membantu mengatasi kekurangan ini. Tapi, perlu diingat bahwa nakes asing juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan budaya dan sistem kesehatan di Indonesia.
Kedua, seperti yang disinggung oleh dr. Tirta, nakes asing mungkin tidak familiar dengan penyakit-penyakit unik yang sering dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini bisa menjadi hambatan dalam memberikan layanan kesehatan yang optimal.
Ketiga, kehadiran nakes asing bisa memicu kecemburuan di kalangan nakes lokal. Nakes lokal mungkin merasa terancam dengan kehadiran nakes asing yang dianggap lebih kompeten. Hal ini bisa berdampak negatif pada morale dan kinerja nakes lokal.
Keempat, perlu diingat bahwa biaya mendatangkan dan mempekerjakan nakes asing tidak murah. Pemerintah perlu memastikan bahwa ada alokasi anggaran yang cukup untuk ini.
Alih-alih terburu-buru mendatangkan nakes asing, pemerintah mungkin perlu fokus pada beberapa hal berikut:
* Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan nakes lokal.
* Meningkatkan kesejahteraan nakes lokal.
* Membangun sistem kesehatan yang lebih ramah dan efisien.
Baca Juga: Uang Kuliah Tunggal (UKT) PTN Naik Drastis, Apa Kata Pelaksana Tugas Sekretaris Ditjen Diktiristek?
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatannya tanpa perlu mengandalkan nakes asing.
