Indonesia Hadapi Tiga Masalah Intoleransi yang Jadi Pekerjaan Berat, Ini Solusi Nyata dari LDII

- 24 Desember 2023, 11:32 WIB
Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso (tengah)  memberikan alternatif solusi dalam tataran praksis dalam atasi intoleransi.
Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso (tengah) memberikan alternatif solusi dalam tataran praksis dalam atasi intoleransi. /Istimewa /

Baca Juga: Intoleransi dan Perundungan atau Bullying Kian Marak, Begini Catatan Kemendikbudristek

Akibatnya, mereka mudah menghakimi, mengkafirkan dan memvonis orang lain. Kedua, adalah kelompok eksklusif.

“Mereka menjadi cikal bakal dari intoleransi. Membatasi diri dengan masyarakat, dan tidak mencocoki dengan nilai-nilai lokal, serta tidak sejalan dengan pemikiran orang lain,” urainya.

Ketiga, adalah ideologi transnasional, yang bisa merusak tatanan bangsa Indonesia. “Karena punya ideologi, berupa tujuan politik dan kekuasaan. Mereka punya target, mengubah tatanan kehidupan berbangsa Indonesia,” ujarnya.

 

Untuk mengatasi gejala intoleransi, Kemenag telah mengkampanyekan moderasi beragama, dengan empat indikator.

“Pertama adalah komitmen kebangsaan. Empat pilar kebangsaan, kita butuh Pancasila,” katanya.

Kedua, adalah toleransi. “Yakni mengakui dan menghargai apa yang menjadi keyakinan dan landasan hidup seseorang. Ketika muncul saling tidak menghargai, maka sumber intoleransi terjadi,” jelasnya.

Baca Juga: DPD LDII Kabupaten Bandung Serahkan Donasi Palestina kepada BAZNAS Kabupaten Bandung, Ini Besarannya

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x