Indonesia Mengusung Semangat 'Bandung Spirit' guna Membangkitkan Kepercayaan dan Solidaritas Global

- 26 September 2023, 16:55 WIB
Indonesia Mengusung Semangat 'Bandung Spirit' guna Membangkitkan Kepercayaan dan Solidaritas Global
Indonesia Mengusung Semangat 'Bandung Spirit' guna Membangkitkan Kepercayaan dan Solidaritas Global /

JURNAL SOREANG - Pada Sidang Majelis Umum ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Indonesia memperkuat semangat "Bandung Spirit" untuk membangkitkan kembali kepercayaan dan solidaritas global. 

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan pesan penting mengenai pentingnya menjaga hak asasi manusia, kedaulatan dan integritas teritorial, kesetaraan semua ras dan bangsa, penyelesaian damai sengketa, serta kerja sama yang saling menguntungkan.

Retno Marsudi menekankan bahwa kepemimpinan global bukan hanya tentang kekuasaan, melainkan juga tentang mendengarkan, membangun jembatan, menghormati aturan hukum secara konsisten, dan memperlakukan semua negara dengan adil. Tema utama Sidang Majelis Umum PBB tahun ini, yaitu "membangun kembali kepercayaan dan solidaritas global," menjadi sorotan dalam pidato Menteri Luar Negeri Indonesia.

Baca Juga: Bey Machmudin: Kebakaran TPA Sarimukti Sudah Dipadamkan, Status Darurat Tidak Diperpanjang

Dalam pidatonya, Retno Marsudi menguraikan tiga poin penting yang dapat membantu komunitas dunia dalam membangkitkan kembali kepercayaan dan solidaritas global:

1. Membentuk Kepemimpinan Global yang Kolektif

Retno menekankan bahwa nasib dunia tidak boleh hanya ditentukan oleh beberapa kekuatan besar. Semua negara, baik kecil maupun besar, memiliki hak yang sama untuk bersuara.

Adherence terhadap aturan internasional, terutama yang berkaitan dengan kedaulatan dan integritas wilayah, merupakan langkah penting untuk menjaga perdamaian.

Baca Juga: Ada yang Spesial Saat Wisuda dan Sidang Terbuka TA 2022/2023 di STIKes Muhammadiyah Ciamis

2. Pertumbuhan Bagi Semua Negara

Retno menggarisbawahi pentingnya pertumbuhan ekonomi yang merata untuk semua negara. 

Saat ini, arsitektur global cenderung menguntungkan hanya beberapa pihak, sementara banyak negara menghadapi kesulitan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) karena berbagai faktor, termasuk utang luar negeri. 

Retno mendorong negara-negara maju untuk membantu negara-negara yang mengalami kesulitan dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

3. Memperkuat Kerja Sama Regional

Sebagai ketua ASEAN tahun ini, Indonesia menggarisbawahi pentingnya kerja sama regional dalam menghadapi dinamika geopolitik yang kompleks. 

Baca Juga: Bey Machmudin Mengajak Media Dukung Kereta Cepat Whoosh Saat Makan Siang di Kantin

ASEAN telah membuktikan kemampuannya dalam mempertahankan hak-hak yang setara dalam lima dekade terakhir. 

Retno menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi pusat pertumbuhan di mana semua negara mendapatkan manfaatnya, dan tidak hanya menjadi "pion catur" dalam rivalitas kekuatan besar.

Retno Marsudi menyimpulkan bahwa banyak proposal telah diajukan untuk membangun kembali kepercayaan dan solidaritas global. Meskipun waktu terbaik untuk bertindak mungkin telah lewat, saat ini adalah waktu terbaik kedua. 

Baca Juga: Bey Machmudin Ajak Kolaborasi: Bandung Menuju Kota Ramah, Inklusif, dan Manusiawi di HJKB ke 213

Retno mengajak semua pihak untuk mengubah komitmen menjadi tindakan nyata karena masyarakat dunia menantikan hasil yang nyata.

Pada Sidang PBB ini, Indonesia dengan tekad yang kuat membawa semangat Bandung Spirit ke dunia internasional untuk menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan bagi semua.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah