Network
JURNAL SOREANG -Musim angin dingin El-Nino melanda beberapa belahan dunia dalam beberapa bulan terakhir ini. Tak terkecuali di Indonesia kemarau panjang akibat El-Nino ini juga terjadi di sebagian daerah sehingga produksi padi petani di dalam negeri mengalami kerugian dan tidak dapat berproduksi dengan baik, akibat kekeringan, sehingga hal ini mempengaruhi pasar, dengan menaikkan harga beras (kira-kira) sebesar lima belas sampai dua puluh persen atau Rp 14.500-15.000 rupiah per kilogram dari harga sebelumnya Rp 10.500-12.000 rupiah per kilogram.
Pada musim tahun ini Indonesia mengalami peningkatan yang lebih besar dalam mengimpor beras di banding pada tahun 2022.
Hal ini dilakukan pemerintah untuk memenuhi stok kebutuhan pokok dalam negeri, demikian menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat 15 September 2023.
Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS menjelaskan bahwa Indonesia mengimpor beras sebanyak 1,59 juta ton beras pada periode Januari-Agustus.
"naik dari 237.146 ton pada periode yang sama tahun 2022," Demikian kata Amalia dalam keterangan tentang data perdagangan negara tersebut.
Lebih lanjut Amalia mengatakan, pembelian impor beras itu melampaui lebih dari separuh pembelian dari Thailand sebanyak 802.000 ton, di susul oleh Vietnam sebanyak 674.000. ton, India 66.000 ton dan Pakistan 45.000 ton.
Untuk mengurangi dampak kekeringan yang terjadi di Asia Tenggara yang disebabkan cuaca El-Nino Pemerintah Indonesia menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor beras sebanyak 2,3 juta ton di tahun ini.
