Diduga Lahan Warga Tergusur, Kades Cio Dalam Mengaku Diberi Uang 10 Juta Rupiah oleh Perusahaan, Ini Katanya

- 12 September 2023, 20:58 WIB
Soal polimik lahan di Desa Cio Dalam Pulau Morotai, Ini Penjelasan Kades.
Soal polimik lahan di Desa Cio Dalam Pulau Morotai, Ini Penjelasan Kades. /Tangakap Layar Facebook @Mochar

JURNAL SOREANG - Kepala Desa (Kades), Cio Dalam, Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Abrikel Mokar mangku uang 10 juta Rupiah yang diberikan pihak Perusahaan PT Shebeley Utama masih ada pada dirinya hingga saat ini.

Uang 10 juta Rupiah yang diberikan PT Shebeley Utama itu diketahui untuk diberikan kepada pemilik lahan yang diduga terkena gusuran pekerjaan jalan yang berbeda di Desa Cio Dalam.

Menurutnya, uang 10 juta Rupiah yang diberikan itu hanya inisiatif pihak Perusahaan. Hal ini disampaikan saat ditemui JurnalSoreang.com disalah satu Penginapan di Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, pada Senin 11 September 2023 kemarin.

Baca Juga: Tim Asesor Eksternal Evaluasi SPBE Kota Bandung: Perkuat Peta Rencana dan Arsitektur untuk Tingkatkan Kualitas

Soal uang 10 juta Rupiah, katanya  hanya sebagai inisiatif perusahaan saja agar diberikan kepada pemilik lahan untuk membayar tanaman mereka.

"Itu 10 juta inisiatif dari perusahaan, entah dari pihak lahan punya permintaan barang tong (kami) tidak tahu,"akuhnya.

Ia juga mengaku kalau uang 10 juta Rupiah itu masih ada di tangganya sampai saat ini, karena uang itu tidak diterima oleh pemilik lahan padahal dirinya sudah pernah bertemu secara langsung beberapa bulan lalu.

Baca Juga: Baru Saja Pulang dari India, Presiden Jokowi Langsung Kunjungi Cilegon, Banten, Ini Agendanya

"Enda uang itu masih ada di saya sampai sekarang, tapi perusahaan so kase uang itu pe kita untuk negosiasi dengan dorang(perusahaan sudah kasih uang itu sama saya untuk negosiasi dengan pemilik lahan. Dan saya pernah komunikasi dengan pemilik lahan dan ketemu di rumah saya kalu tidak salah di Bulan Mei tanggal,12 2023,"ucapnya dengan nada keras.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa (Kades), Cio Dalam Abrikel Mokar buka suara soal lahan di Desanya.

Hal ini diketahui buntut dari beredarnya informasi bahwa ada protes dari pemilik lahan dikarenakan lahannya diduga rusaki akibat pekerjaan yang di Kerjakan oleh BPJN Maluku Utara melalui penyedia jasa PT Shebeley Utama.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 13 September 2023, Kuda, Kambing, dan Monyet Berhenti Menunda dan Segeralah Ambil Tindakan

Menurutnya, pekerjaan yang dikerjakan oleh PT Shebeley Utama ada 3 lokasi yang berbeda. Tetapi dua diantaranya sudah diselesaikan antara pemilik lahan dan pihak perusahaan.

"Jadi di bawah itu (Desa Cio Dalam) Perusahaan yang tagani itu kan ada tiga titik longsoran itu, satu yang dia punya nama lokasi kobong seki sementara dua itu berada di lokasi yang sama," kata dia saat ditemui JurnalSoreang.com di salah satu Penginapan Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Senin 11 September 2023.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dari 3 lokasi yang dikerjakan itu dua diantaranya sudah diselesaikan antar pemilik lahan dan pihaknya perusahaan.

"Jadi yang di seki sama paling ujung yang dekat dengan kampung itu sudah diselesaikan pemilik lahan dan Perusahaan. Ente Perusahaan mau bayar berapa ke dorang (pemilik lahan) itu saya tidak tahu karena itu urusan pemilik lahan sama Perusahaan,"tegasnya.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 13 September 2023! Babi, Ayam, dan Anjing Jadikan Kesejahteraan Sebagai Prioritas Utama

Hanya saja, lanjut dia, di waktu itu ia mengambil inisiatif selaku Kedee Cio Dalam karena proyek tersebut pernah dimasalahkan oleh pemilik lahan dengan asalan lahan tersebut belum dibayar.

"Hanya saja pada waktu itu saya selaku kades Cio Dalam berinisiatif karena barang inikan suda tersendat (proyek tersebut tehabat, terhalang). Karena masalah palang lahan (pemilik lahan palang lokasi pekerjaan) dengan alasan bahwa dari pihak Perusahaan maupun Pemda belum menyelesaikan masalah tersebut,"pungkasnya.

Ia juga mengaku, tidak tahu menahu soal tuntutan pemilik lahan." Entah apa dong (pemilik lahan punya tuntutan) itu saya tidak tahu, yang pastinya bawah dorang (Perusahaan dan Pemda sama pemilik lahan belum ada penyelesaian masalah lahan itu),"paparnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan dari pihak Perusahaan pernah memberikan surat kepada dirinya dalam surat itu, kata dia, ada pernyataan apa bila masalah tersebut tidak bisa terselesaikan maka proyek tersebut akan dipindahkan titiknya.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 13 September 2023, Kuda, Kambing, dan Monyet Berhenti Menunda dan Segeralah Ambil Tindakan

"Saya sebagai kepala desa di situ, artinya bawah ini adalah akses masyarakat tiga Ciokan dan ini juga menyakut dengan keselamatan karena tempat tersebut merupakan tempat yang paling rawan longsor dan hal itu harus di tangani," kata dia menegaskan.

"Atas dasar itu ia selaku kades di Dese Cio Dalam meminta agar proyek itu terus dikerjakan karena di lokasi tersebut seringkali terjadi longsor dan pernah menghambat akses jalan sementara kami ini butuh akses transportasi,"cetusnya.

Di sisi lain, ia juga mengatakan terkait dengan persoalan  ini, berdasarkan informasi yang ia dapat bawah pihak Perusahaan dan pemilik lahan pernah bertemu untuk membahas hanya saja tidak dapat solusinya.

"Waktu itukan pernah tersendat sehingga, pihak Perusahaan pernah beberapa kali bertemu dengan pihak pemilik lahan tapi tidak ada titik temunya. Samapi di bawah ke Pemerintah Daerah tapi hasilnya sama saja (tidak ada titik temu),"ucapnya.

Oleh karena itu, dirinya mencari solusi dengan mengumpulkan Pemdes 3 Desa tersebut untuk membahas persolan tersebut.

Baca Juga: Cek DCS Caleg DPRD Dapil Bandung 7 untuk Pemilu 2024, Ini Daftarnya Berdasarkan Data KPU

"Nah oleh sebab itu saya berinisiatif karena itu adalah kebutuhan masyarakat tiga Cio saya kumpulkan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan Pemerintah Desa beserta BPD tiga Cio dan itu ada suratnya, itu kami bertemu di Kantor Desa Cio Maloleo,"ujar orang nomor satu di Cio Dalam ini.

Sementara soal uang 10 juta Rupiah menurutnya hanya inisiatif perusahaan saja agar diberikan kepada pemilik lahan untuk di bayarkan tanaman mereka.

"Itu 10 juta inisiatif dari perusahaan, entah dari pihak lahan punya permintaan barang tong (kami) tidak tahu,"akuhnya.

Ia juga mengaku jika uang 10 juta Rupiah itu masih ada di tangganya sampai saat ini, karena uang itu tidak diterima oleh pemilik lahan padahal dirinya sudah pernah bertemu dengan pemilik lahan beberapa bulan lalu.

Sebab persoalan ini, ia mengaku bahwa dirinya pernah bertemu dengan mantan Sekda Morotai yakin, F. Revi Dara.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 13 September 2023! Babi, Ayam, dan Anjing Jadikan Kesejahteraan Sebagai Prioritas Utama

"Waktu itu saya pernah bertemu dengan Sekda Revi Dara, dan ia sampaikan bahwa yang dianggarkan Pemda Morotai hanya pembayaran tanaman saja sementara untuk lahan tidak ada," kata dia. ***

Editor: Nasichatul Ma'Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x