Network
JURNAL SOREANG - Istri kepala bas atau kepala tukang pembangunan Sekolah SMP Desa Cendana, Kecamatan Morotai Jaya, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara Sarlina mengungkapkan kekecewaannya terhadap kontraktor yang mengerjakan bangunan tersebut.
Hal ini buntut dari upah tukang suaminya yang diduga belum dibayar oleh oknum kontraktor sudah kurang lebih 8 bulan. Padahal, proyek tersebut dibangun muali dari tahun anggaran 2022.
Menurutnya, ia sangat kecewa kenapa suaminya bisa dilakukan seperti ini. Padahal, kami di Desa ada punya usaha kecil-kecilan.
Baca Juga: Waduh! Upah Tukang Tak Dibayar, Bangunan SMP Cendana Pulau Morotai Sudah Selesai Dari Tahun 2022
"Yang jelas berdampak kepada kami, apalagi kami inikan punya usaha kecil-kecilan seperti kios dan apa, itukan ya seperti begini upah tukang juga tidak dibayar," kata Sarlina kepada JurnalSoreang.com, Senin 4 September 2023 malam WIT.
Beberapa pekerja bangun yang suaminya mengajak itu, sudah dibayar gunakan uang pribadinya dengan harapan nanti di kembalikan jika upah tukang suda terbayar lunas.
"Terus pekerjaan yang tadinya, misalnya pekerjaan kecil-kecil suami saya ambil tenaga kerja dari luar untuk diselesaikan dia (suami saya) ambil dari unag pribadi untuk bayar ke orang itu. Dengan, harapan uang itu bisa diganti dengan upah tukang,"jelasnya.
Lantaran upah tukang tidak dibayar, lanjut dia, berimbas pada usaha pribadi saya," tegasnya.
Ia juga berharap agar pihak-pihak yang terlibat agar segara membayar biaya upah tukang suaminya.
